Malam hari di rumah Kelvin...
"Vin, kamu tau kan aku kalau aku suka sama Rini, kenapa masih kamu deketin sih." tanya Robi dengan nada ngegas
"Aku gak deketin Robi, aku cuman tanya sama Rini, dia kenal sama Reina gak, siapa tau mereka satu sekolah yang sama di Bandung."
"Reina, mantan yang waktu itu kamu ceritain tapi belum kelar ceritanya?"
"Iya"
"Okei, Rini jawab apa tadi?"
"Dia gak kenal Rob."
"Kalau gitu sudah kelar kan apa yang mau kamu tanyakan ke dia?"
"Iya Robi"
"Kalau gitu untuk nebus kesalahan kamu karena sudah bikin aku emosi. Kamu bantu aku buat deketin Rini. deal?"
Kelvin menghembuskan nafas "Huft, Ya sudah aku bantuin."
"Yey, gitu donk Vin." sembari memeluk Kelvin dengan erat
"Lepasin weh." Ucap Kelvin sembari mengupayakan agar Robi melepaskan pelukan itu.
"HEHE, ajarin Vin."
"Okheyy" balas Kelvin dengan nada rendah
"Pertama kamu harus tau prinsip cinta. Cinta itu berbicara soal rasa, bukan kata. Maka dari itu tunjukin keseriusan kamu sama Rini. Kedua, jangan pernah terlihat bodoh di depan cewek, karena bisa bisa bikin harga dirimu turun. Yang terakhir jangan pernah memaksakan sebuah perasaan, karena apapun yang dipaksakan itu gak baik. Sampai sini paham Rob ?"
"Tapi gimana kalau misalkan dia gamau sama aku Vin ?"
"Selesai" jawab Kelvin dengan santai
"Hah, selesai apa Vin ?" tanya Robi bingung
"Kalau Rini gak mau sama kamu, ya sudah selesai Robi. Ingat poin ketiga ? Segala sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik, termasuk perasaan."
"Okey deh Vin, i'll try my best"
"Gitu dong." ucap Kelvin dengan perasaan bangga dan berakhir saling berjabat tangan.
Waktu menunjukan pukul 22.00
Di depan pintu rumah...
"Vin, pulang dulu ya"
"Iya, hati-hati. Semangat yo"
"Iya, see you tomorrow"
"Okee" sembari menutup pintu dan mengunci pintu tersebut dengan gembok.
Kelvin segera bergegas menuju kamarnya kembali, dan bersiap untuk tidur. Ia mulai menarik selimutnya dan menutup lampu tidur yang ada di meja belajarnya.
"Vin, aku mau ngomong sesuatu."
"Ngomong aja gpp Rei."
"Aku minta putus"
"Hah, kenapa Rei? Aku ada salah, kalau aku ada salah aku minta maaf. Tapi please jangan sudahi hubungan kita."
"Sorry Vin, gak bisa. Aku bakal pindah ke Bandung. so .... kita LDR, dan aku yakin kita gak bakal bisa bertahan.""Kata siapa? Kita belum nyoba," sambil memegang erat tangan Reina
Sambil terisak tangis, Reina menghempas genggaman tangan Kelvin dan mulai berjalan menjauhi Kelvin. Dibasahi hujan, teriakan Kelvin pun mulai tertutupi oleh derasnya hujan kala itu. Hancur, jatuh, dan luka itulah yang dirasakan...
Seketika Kelvin terbangun, dan ia pun sadar. Itu hanya mimpi. Namun itu mimpi yang pernah terjadi di kehidupan nyatanya. Pertanda apa ini? Satu tahun dijalani Kelvin tanpa adanya Reina, begitupun sebaliknya. Kisah yang tak berjalan mulus.
Kelvin kembali melanjutkan tidurnya, berharap takkan ada lagi rasa sakit yang menimpanya untuk kedua kalinya.
Maaf kalau part ini sedikit ya. Tapi semoga part ini gak ngebosenin!
kita lanjut part selanjutnya
Babaii
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa & Kata
Teen Fiction"Cinta itu soal rasa, bukan sekadar kata-kata!" Mungkin memang benar begitu, bahwa cinta bukanlah sekadar kata-kata dan janji manis, melainkan sebuah rasa yang nyata dan kemudian diimplementasikan Bagi Kelvin Alexandro, dirinya tidak berkilah periha...