Part 40 : Hari Bahagia

8 1 0
                                    

Halo semuanya. Apa kabarnya readers-readers tercinta?

Tidak terasa ya kita sudah sampai di tahun yang baru ya.  Mari  menjalani tahun yang baru ini dengan perasaan sukacita!

Oh ya, kalian masih ingat part sebelumnya? Kalau belum ingat baca dulu yuk!

Jangan lupa juga vote dan follow yuk? Kalau memungkinkan, silakan rekomendasikan cerita ini ke teman-teman kamu juga ya!  Thank you...

Sudah nggak sabar mau baca part kali ini?

Yuk baca dan resapi ya!

ENJOY!

***************************************************

Rini sudah pulang dari mall itu. Ia telah berada di rumah, mendapati Bapak yang sedang santai menonton TV di ruang tengah. Rini langsung menyalim tangan Bapak dan segera duduk di sampingnya.

"assalamualaikum Pak."

"waalaikumsaam, sudah pulang?" tanya Bapak.

Rini sudah duduk di sebelah Bapak sekarang. "Sudah Pak," ada senyum yang nampak di raut wajah Bapak. Ia langsung menutup saluran TV itu dan segera menghadap ke arah anak. Sepertinya, ada yang ingin Rini ceritakan, perasaan Bapak berkata demikian.

Rini melipat tangannya di pahanya, ia sudah sengat bercerita tentang kabar gembira yang ia dapatkan hari ini. "Pak." Panggilnya.

Bapak mengangguk tipis, "iya kenapa Nak?"

"Rini mau kasihtau sesuatu." Ucapnya ragu, namun ia tahu. Bapak pasti akan senang sekaligus terharu bila mendengarnya.

"Iya mau kasihtau apa, Nak?"

Rini mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya, berlagak seolah-olah akan memberitakan berita buruk.

"Bapak dapat pekerjaan," ucapnya dengan nada rendah.

Bapak tekejut, "beneran, Nak?" ucapnya dengan tanda tanya, mata Bapak berbinar mendengar kabar itu. Ada rasa tak percaya dalam dirinya namun kembali teringat dalam benaknya, bahwa anaknya tidak pernah berbohong padanya.

Rini langsung mendekat ke arah Bapak. Langsung memeluknya dengan perasaan haru. "Iya Pak, Bapak dapat pekerjaan." Bapak menyambut pelukan itu, memeluk sang anak dengan erat. Bersyukur atas semua kesempatan yang masih diberikan padanya.

"Temen Rini yang biasanya datang ke sini Pak yang kasih pekerjaan." Ucapnya dalam dekapan Bapak. Sesaat mendengar hal itu, Bapak mulai mengendurkan pelukannya lalu melepaskannya. Ekspresi heran terlihat di wajah Bapak, siapa yang sering datang ke rumah, Robi?

"Siapa Nak? Yang kemarin itu?" tanya Bapak dengan raut wajah heran.

Rini mengangguk cepat, diikuti dengan senyuman. "Iya Pak, bahkan aku baru tahu, kalau ternyata Papanya Rini yang punya mall City Sky World!" Bapak tergelak heran, ia tak menyangka dengan itu. Terlebih Rini yang selalu dekat dengan Robi, namun tak pernah mengetahui akan hal itu.

"Tadi kan, Rini diajak pergi ke mall. Rini kira mau jalan-jalan gitu. Ternyata, Rini di bawa ke ruangan pengelolaan. Di sana ada Papanya Robi, terus Papanya bilang, ia memang lagi cari assistant manager, karena dia mau pergi berangkat. Akhirnya, Bapak deh yang kepilih. Katanya, besok Bapak ke sana ya."

Bapak mengangguk cepat. Ia yakin bahwa ini adalah titipan dari Sang Pencipa. Kesempatan pekerjaan yang masih diberikan baginya. Apalagi, posisinya nanti sebagai assistant manager, di mana, ini adalah posisi ketika Bapak masih bekerja di FACAS.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rasa & KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang