HALLO READERS-READERS! JUMPA LAGI DI RASA & KATA
KALIAN SEJAUH INI GIMANA? SENANG NGGAK SAMA CERITANYA?
MASIH CUKUP PANJANG SIH, TAPI SEMOGA BISA MENGHIBUR KALIAN YA!
HARI INI AKU AU UPDATE LAGI.
JANGAN LUPA KASIH LIKE & COMMENT JUGA YA!ENJOY READERS!
RASA & KATA
Selalu berusaha memberikan yang terbaik!
----------------------------------------------------------
APEL pun dimulai. Seluruh murid dari kelas 10 hingga kelas 12 berbaris di lapangan itu. Tak terkecuali dengan murid baru, Reina. Ia berada di antara barisan kelas 11, lebih tepatnya berada di antara Kelvin, Robi, Rini, dan seluruh murid di kelas XI-S 3.
Kelvin melamun sejenak, ia kembali bertanya dalam hatinya, untuk sekedar melihat wajahnya saja itu tidak asing, apalagi mendengar suaranya.
"Vin," panggil Robi
"Vin," panggil Robi sekali lagi namun Kelvin tetap saja tidak membalas
"Woi Vin," panggil Robi sambil menepukkan tangannya di depan muka Kelvin.
"Eh, kenapa Rob?" tanya Kelvin begitu polos.
Robi menggelengkan kepalanya, ternyata dari tadi Kelvin hanya seperti patung yang diam dan tidak menghiraukan apapun yang sedang terjadi. "Coba liat sekitar, ini sudah selesai APEL gila!"
Kelvin memutar badannya, melihat sekelilingnya. Iya, di sekitar mereka memang sudah tidak ada lagi barisan-barisan yang mengikuti APEL yang artinya, sudah selesai.
"Yaudah yuk masuk kelas, bentar lagi ada pelajaran ni." Ujar Robi
Mereka pun berjalan masuk ke dalam kelas mereka lagi. Kali ini kelas mereka ada di lantai dua.
"Kamu mikirin apaaan Vin?"
Memang terlihat dengan jelas, sepertinya Kelvin sedang memikirkan satu hal yang hanya dirinya yang tahu. "Kamu ingat tadi pagi yang ada murid baru diganggu sama Arka?"
"Ingat, kenapa?"
"Kalau kamu ingat Rob, dia itu yang pernah kita liat waktu di peresemian mall baru Bapakmu Rob."
Robi menggaruk-garuk kepalanya, mencoba mengingat kejadian yang baru dijelaskan Kelvin.
"Ini yang main bass waktu itu? Yang kamu buntuti dari belakang."
"Iya bener."
"Oh sama ini. Dia yang kamu bilang, jangan-jangan itu mantan kamu ya."
"Iya cukup Rob, jangan kamu panjangin lagi."
"HEHE"
Bu Risma pun datang di kala mereka belum menyelesaikan perbincangan mereka,
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru ya."
"Mari masuk," panggil Bu Risma sembari menunjuk ke arah pintu kelas
Murid baru itu melangkahkan langkahnya dengan pasti, tanpa ada keraguan sedikit pun. Berjalan dengan tas berwarna hitam di pundak, dan hoodie abu-abu. Murid itu membuat seisi kelas pangling dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa & Kata
Teen Fiction"Cinta itu soal rasa, bukan sekadar kata-kata!" Mungkin memang benar begitu, bahwa cinta bukanlah sekadar kata-kata dan janji manis, melainkan sebuah rasa yang nyata dan kemudian diimplementasikan Bagi Kelvin Alexandro, dirinya tidak berkilah periha...