Part 25 : Love Again?

6 2 0
                                    

HALLO READERS-READERS RASA & KATA

BAGAIMANA KABAR KALIAN? INGAT JAGA PROKES YA! COVID NAIK LAGI NIH!

---

DARIPADA KALIAN BOSAN, LEBIH BAIK
BACA RASA & KATA !

---

YANG PASTI DENGAN CERITA YANG LEBIH SERU, MENARIK, DAN MENEGANGKAN!
DARIPADA LAMA, LEBIH BAIK KITA MULAIKAN SAJA YA!

---

JANGAN LUPA UNTUK
LIKE, VOTE, & COMMENT YA!


---ENJOY---

Kelvin dibawa menuju rumah sakit terdekat. Sampai detik ini Kelvin masih belum sadar. Reina terus menerus mencoba menyadarkan Kelvin. Namun, hasilnya nihil. Kelvin dibawa menuju ruang IGD untuk diperiksa di sana. Reina hanya bisa harap-harap cemas, semoga Kelvin baik-baik saja.

Tak berselang lama. Robi pun datang menghampiri Reina.

"Rei, Kelvin gimana?" Tanya Robi dengan amat cemas. Kelvin adalah sahabat terbaik Robi, tidak mungkin Kelvin akan meninggalkannya sendirian. Terlebih ada janji yang belum sempat terpenuhi. Menjadikan Rini sebagai pacarnya Robi....

"Gue gatau bagaimana keadaanya sekarang. Dia lagi di UGD buat diperiksa."

"Aduhhh, memang ngapain sih dia tadi??"

"D-dia, nolongin gue dari gangguan kakak kelas yang tadi pagi." Jawab Reina dengan terbata.

"Dia nolongin lo?"

"Iya..."

"Sudah gila itu anak," Robi mendengus kelas. Pasalnya, hal itu pasti Kelvin demi melindungi mantannya yang masih ia cintai.

Tak berselang lama, dokter yang menangani Kelvin keluar dari ruangan tempat Kelvin dirawat.

"Kalian teman-temannya Kelvin ya?" Tanya dokter itu

"Iya Pak dokter, Kelvinnya gimana ya dok?" Tanya Robi dengan perasaan cemas.

Dokter itu tersenyum, dan kemudian menjawab. "Sejauh ini Kelvin tidak apa-apaa, tidak ada masalah serius. Kedepannya Kelvin hanya butuh istirahat sejenak."

"Kelvin beneran gpp yak dok?"

"Iya,"

Robi dan Reina mengehela napas. "Hufft," mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan Kelvin. Jelas terlihat oleh mata mereka masing-masing, Kelvin sedang terbaring lemah di atas kasur. Reina mendekat menuju Kelvin, melihatnya saja membuat Reina tak kuasa menahan tangis. Air mata Reina mulai menetes membasahi pipi.

"Vin, makasih selalu ada buat gue. Makasih karna selalu menjadi sayap pelindung gue." Ucap batin Reina, dengan air mata yang terus menerus mengalir.

"Rei," sentak Robi yang membuat Reina terkejut.

"Kenapa Rob? "

"Lebih baik kamu hapus air mata itu. Kalau Kelvin bangun, dia pasti gamau lihat kamu sedih dan nangis gitu." Pernyataan Robi membuat Reina luluh, ia segera menghapus air mata itu dan segera mengembalikannya dengan senyuman yang sangat indah.

Rasa & KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang