Meskipun mereka harus menerima kenyataan bahwa Reina akan pergi meninggalkan mereka. Setidaknya ada satu kenangan manis yang pernah diukir bersama. Dan itu adalah hari ini.
Hari ini adalah hari yang dinanti-nantikan oleh mereka. Lamanya mereka berlatih akan dibayarkan di atas panggung malam ini.
Di backstage,
"Pokoknya hari ini harus bikin semuanya merasakan kangen yang sebenarnya."
"Malam ini adalah malamnya kita. Pokoknya harus lancarr!"
"Tos dulu gak sih?"
"Bentar dulu, kita doa dulu. Supaya kita dapat menampilkan yang terbaik."
"GP BAND!"
"Yey!"
"Mari kita sambut penampilan yang paling kita tunggu-tunggu. GP BAND!!!!! "sorak MC dan seluruh orang yang berada di tempat itu. GP Band mulai menaiki panggung dan menuju pada perannya masing-masing. Lagu kini mulai dimainkan semua yang hadir di sana merasakan feel yang sama.
Kuterima suratmu tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku
Di dalam hari-harimu, bersama lagiKau tanyakan padaku "Kapan aku akan kembali lagi?"
Katamu kau tak kuasa melawan gejolak di dalam dada
Yang membara menahan rasa pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimuSemua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu, ku akan pulang
Melepas semua kerinduan yang terpendamSetiap orang yang hadir di sana berdiri, dan mulai memberikan applause dan sorakan mereka kepada GP Band. Lagu yang benar-benar dalam maknanya itu sukses membuat banyak orang di sana terkesima dan merasakan feel yang sebenarnya.
MC berjalan masuk "Wah, wah, wah. Sekali lagi mari kita kasih tepuk tangan yang meriah buat GP Band!!! Jadi, ada yang tiba-tiba kangen sama mantan gak?" gurau MC itu kepada seluruh orang yang hadir.
Saat MC bergurau seperti itu. Reina tiba-tiba teringat dengan mantannya yang dulu pernah bersamanya. Ya, Kelvin. Reina terdiam dan mematung sejenak. Sejuta mata memandang mulai menyoroti cewek muda itu. "Kenapa dia?"
"Rei, Rei. Sini, lu ngapain jadi patung di sana." Sorak teman-temannya yang tak jauh darinya.
Reina sadar "Eh, tungguin donk." Berjalan dan berlari menuju teman-temannya
"Lu ngapain tadi Rei?"
"Ngak, itu MC-nya tadi bikin gue flashback sama mantan gue."
"Kelvin ya?"
"Iya. Mantan yang jadi cinta pertama gue."
"Sudahlah, lu sudah punya Bromo sekarang yang tajir melintir. Bahkan punya kantor sendiri. Gue sih kalau dapat pacar kayak dia, gak bakal gue sia-siain deh."
"Sudah-sudah. Lebih baik kita tos deh. Kita berhasil bawain lagu dengan sukses gaisss!!" Mereka mulai meletakkan tangan di tengah dan..
"GP Band!!!"
"Yeyy!"
Haru, senang, bahagia itulah yang mereka rasakan. Penantian lama kini telah mereka bayar dengan penampilan yang apik dan memukau banyak orang. Walaupun, ini akan menjadi kenangan terakhir bagi band ini. Setidaknya mereka tidak benar-benar luput dari pandangan massa. Justru mereka menampilkan penampilan yang paling baik di detik-detik mereka akan berpisah.
***
Seminggu telah berlalu. Kini mereka sedang mempersiapkan diri untuk Ujian Akhir Semester yang akan diadakan 3 minggu mendatang.
"Anak-anak. 3 minggu lagi kalian akan menghadapi Ujian Akhir Semester. Ibu harap mulai sekarang kalian bisa mempersiapkan diri dengan baik ya"
"Iya Bu"
"Baik, ibu tutup kelas pada siang ini. Kalian boleh pulang ya."
Di depan gerbang sekolah
"Rei, lu udah kasih tau orang tua kalau nanti mau pindah ke Jakarta?"
Reina termenung "Belum sih, gue masih gak berani. Ntar mereka pasti pikir. Kenapa harus bela-belain kita yang pindah ke Jakarta?"
"Lu ada benarnya, tapi ada juga salahnya."
Reina heran "maksud lu apaan Kei?"
"Maksud gue gini. Ada benarnya juga. Kenapa harus lu yang bela-belain pindah ke Jakarta. Tapi. yang salahnya adalah kenapa lu berasumsi kalau orang tua lu gak kasih? Siapa tau ada keajaiban yang datang tiba-tiba?"
"Lu bener sih Kei. Tapi kapan gue harus coba ngomong ke orang tua gue?"
"Kalau saran gue sih. Habis UAS aja, biar clear. Biar lu juga bisa kasih liat bahwa walaupun LDR, nilai-nilai lu tetap bisa bagus dan itu bisa jadi alasan yang kuat untuk lu pindah ke Jakarta."
"Ide lu brilliant Key. Berarti ntar aja ya gue tanya ke orang tua?"
"Yeps."
"Kalau gitu thank you ya Kei."
"Sama-sama Rei."
Malam harinya Bromo dan Reina sedang telponan:
"By. Kamu gimana kabarnya di sana?"
"Baik beb. Kamu sendiri gimana?"
"Aku baik By. Oh iya 3 minggu lagi aku UAS yang artinya sebentar lagi kita akan ketemu di satu kota yang sama yaitu Jakarta."
Bromo terkejut mendengarnya. Ia menelan saliva nya "Memangnya kamu sudah diizinin sama orang tuamu?"
"Belum sih. Tapi nanti aku coba bilang ke orang tuaku."
"Iya. Kalau gitu Beb, aku lanjut kerja dulu ya."
"Oh, kamu lagi sibuk banget ya By?"
"Iya nih, sudah ya Beb babhaii."
Tut.,tut, tut
Bromo langsung mematikan ponsel itu. Reina heran, Bromo tidak pernah seperti itu kepadanya. Namun tak apa Reina paham. Bromo adalah head office di sana, sudah pasti ia sangat sibuk. Reina pun langsung mencharge ponsel miliknya dan mulai menuju ke kasurnya untuk beristirahat. Ia menarik selimutnya dan mulai memejamkan matanya untuk tidur.
"Tadi siapa?" tanya perempuan yang sedang bersama dengan Bromo
NAH LOH. Kita lanjut part selanjutnya ya!
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa & Kata
Fiksi Remaja"Cinta itu soal rasa, bukan sekadar kata-kata!" Mungkin memang benar begitu, bahwa cinta bukanlah sekadar kata-kata dan janji manis, melainkan sebuah rasa yang nyata dan kemudian diimplementasikan Bagi Kelvin Alexandro, dirinya tidak berkilah periha...