Part 35 : Perselisihan

3 2 0
                                    

HALLO SEMUA READERS, SELAMAT SOREE SEMUANYA!

WAH, HARI INI AKHIRNYA DATANG JUGA, HARI INI AKU MAU UPDATE LAGI CERITA RASA & KATA

MAAF YA, SUDAH LAMA BANGET GAK UPDATE :(

LAGI NULIS CERITA COST JUGA, JADI AGAK LUPA UPDATE CERITA YANG SATU INI!

KALIAN SEMUA APA KABAR? SEHAT SEMUA KAN, YA? PUJI TUHAN!

KALI INI, KITA LANJUT PART 35 DI RASA & KATA YA TEMAN-TEMAN

SEMOGA DI PART KALI INI, ADA HIKMAH YANG BISA DIAMBIL YA!

SUDAH SIAP DENGAN KISAH KELVIN DAN REINA?

KUY, KUY, KUY

ENJOY!

----------------------------------------------------------------------------------------

Robi langsung berjalan mendekat kepada mereka. Dengan raut wajah kesal dan tangan yang sudah ia kepal. Robi langsung menarik kerah baju Kelvin dan ingin sekali menonjok mukanya saat itu juga.

"ANJING LOH YA! SUDAH PUNYA REINA MASIH GAK CUKUP?!?!"

"Apaan sih Rob," Kelvin menepis tangan Robi yang menarik kerah bajunya.

"Apaan? Apa maksudmu begitu sama Rini, kamu bilang kamu yang mau bantuin aku kan? Kamu bilang aku yang harus berjuang kan? Apa hasilnya, malah kamu yang berduaan mesra-mesraaan sama Rini. Dasar teman makan teman. ANJING!"

Robi tak kuasa menahan amarahnya kali ini hangga akhirnya ia melayangkan sebuah pukulan yang tepat mendarat di wajah Kelvin. Kelvin yang tak terima wajahnya jadi landasan sebuah pukulan langsung berusaha menahan lengan Kelvin.

Rini yang melihat keduanya bertengkar langsung berusaha melepaskan mereka. "Rob apaan sih, lepasin Kelvin coba, dia gak ada-

Tak sempat Rini menjelaskan, Robi langsung memotong pembicaraan Rini. "DIAM!" Tatapan tajamnya menusuk ke bola mata gadis itu, sesekali menatap juga ke arah sahabatnya.

Robi sangat-sangat marah kali ini. Ia tidak bisa mengendalikan emosinya saat ini. Masih tak percaya bahwa Kelvin jauh dari kata baik.

"WOI, dengerin gue dulu. Gue gak ada niat mesra-mesra sama Rini. Tadi ada gula halus di bibirnya, ya jadinya gue lap lah." Ucap Kelvin memberi penjelasan kepada Robi yang masih mendegus kesal, berusaha melepaskan gengaaman tangan Kelvin yang menahan lengannya.

"BACOT ANJING, SUDAH KECIDUK MASIH MENGELAK. GUE LAPOR REINA NANTI!"

"Apaan sih Rob! Kamu kenapa sih?"

"Masih ngelak?! Apa jangan-jangan selama ini kamu yang suka sama Rini, sengaja bikin scenario begini supaya gak keliatan sifat aslimu? NAJIS!"

Robi menghempas tangan Kelvin dengan kuat hingga terlepas, ingin rasanya kembali memukul Kelvin yang lebih menyakitkan namun ia memilih untuk pulang saja dan melampiaskan kekecewaaan dan amarahnya di rumha.

"Mulai sekarang, gak ada yang namanya sahabat! Najis gue puya sahabat kayak lo!" Robi mengacungkan jari tengahnya pergi meninggalkan mereka dengan raut wajah sesal. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa orang yang selalu memberikan masukan dan semangat adalah orang yang justru membuatnya sangat sakit sekarang.

"Rob! Rob!" seru Kelvin memanggil Robi yang terus berjalan dan tidak menghiraukan suara yang memanggilnya.

Kelvin berdecak kesal, Robi tidak tahu yang sebenarnnya terjadi. Benar-benar tidak ada niatan untuk bermesra-mesraan dengan Rini seperti itu, niat Kelvin sebetulnya baik. Membersihkan sisa gula halus yang menempel di bibir Rini. Apakah salah?

Rasa & KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang