Part 6 : Sakit

23 5 0
                                    

Sementara itu, di rumah Bromo di Bandung...

"Beb, minggu depan aku harus pindah ke Jakarta, karena banyak client di Jakarta."

"Kalau kamu pindah, aku sendirian di sini donk, kan aku ga mau pisah dari kamu." sambil memegang tangan kanan Bromo.

"Mau gimana ? ini urusan kantor, dan aku head office. Ga mungkin aku gak pergi ke sana."

"Gimana kalau aku juga pindah juga, ikut kamu ke Jakarta ?" tanya Reina dengan polos

"Ngapain Beb, udah kamu di sini aja ya. Di sini kan ada keluargamu, di Jakarta ga ada yang urus kamu juga. Kalau kamu memang mau, kamu selesaikan dulu ya UTS dan UAS semester satu dan dua, nanti kelas sebelas kalau memang mau kita pindah ya."

"sembilan bulan lagi ya ? lama banget"

"Gapapa, kita bisa deket kan walaupun lewat virtual "

"Iya sih, cuman kan tetap aja beda rasanya Byy"

"Aku janji deh, nanti kita bakal sama-sama ketemu di Jakarta ya" sambil mengacungkan jari kelingkingnya

Reina pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Bromo, lalu berkata "Iya, kita pasti ketemu" dan berakhir dengan saling berpelukan.

Mau tidak mau, yang namanya perpisahan dan LDR gak ada yang bisa tebak, semua terpaksa dilalui.

Sakit ? iya siapa yang tahan sama LDR ?
Konsekuensi yang harus diterima ketika kita sudah berkomitmen untuk saling menjaga hati, dan tidak membiarkan seseorang yang lain menembus gerbang hati kita.

Seminggu sudah mereka terpisah oleh jarak, sepanjang malam mereka habiskan dengan video call. Hanya itu yang bisa mereka lakukan ketika LDR.

"Kamu gak genit sama cewek lain kan." dumel Reina

"Gak donk, kita kan udah janji untuk saling jaga hati buat berdua."

"Syukur deh, kamu kapan pulang ?"

"Aku baru seminggu di Jakarta Beb, kamu yang tenang ya. Saling percaya oke ?"

"Hmmm iya deh"

"Gitu donk, kalau gitu aku mau tidur ya, besok harus meeting jam sembilan"

"Iyaa, good night By, love you"

"Love You too"
Telephone pun dimatikan

Waktu menunjukan pukul 23.45, Reina yang sedang mengacak-ngacak rambutnya karena gabisa tidur, lantas mencoba berbagai hal agar bisa tidur tenang. Mulai dari minum susu hangat, dengerin podcast dan menghitung domba, iya domba di lukisan, Namun, semua itu tidak berhasil. Yang sampai akhirnya ia memilih untuk membaca beberapa buku lama yang terletak di bawah lemari bukunya.

Reina anaknya suka banget baca buku, mulai dari novel, cerpen, ATLAS dsb. Gak heran kalau bukunya cukup banyak. Akhirnya Reina memutuskan untuk mengambil novel berjudul "My Love" untuk mengurangi rasa rindunya kepada Bromo. Di sela-sela halaman buku novel berjudul "My Love" terdapat secarik kertas yang sudah mulai menguning warnanya. Reina mengambil secara perlahan-lahan kertas tersebut dan mulai membaca isi dari kertas tersebut.

"Hai Rei, selamat ulang tahun, di umurmu yang sekarang, semoga kamu bisa lebih baik. Dan semoga novel ini bisa jadi tanda, kalau rasa cintaku... cuman untukmu My Love - Kelvin Alexandro."

Tidak terasa tetes air mata jatuh dari pipi Reina, bukan satu hal mudah untuk mengingat mantan yang dulu sempat membekas di hati kita. Daripada berlarut dalam kesedihan dengan mantan, lebih baik ia menyudahi semua itu. Reina kembali menyimpan buku itu di tempat semula, dan mulai beranjak menuju kasur.

Ia mulai menarik selimutnya dan mencoba untuk tidur, ditemani dengan sebuah lampu tidur yang menerangi seisi ruang kamar tersebut.

***

"Non, bangun yu, sudah setengah tujuh ni." ucap Bi Siti, sembari membawakan pakaian sekolah Reina.

Reina yang syok, mendengar itu lantas berkata"Bi, kok banguninnya telat banget sih!"

"Non, sudah Bibi bangunin dari jam lima, tapi masih lanjut tidur mulu."

"Ya bangunin terus donk Bi." sembari mengambil pakaian yang telah disiapkan Bi Rumi dan menuju ke lantai bawah

"Reina, sini makan dulu!" ucapnya dengan lantang

"Ma, Reina sudah telat, makannya di sekolah aja, oke."

"Ngak, sini dulu, mama mau ngomong sama kamu."

"Apalagi si Ma."

"Dua minggu lagi kamu UTS, kamu sudah belajar belum? mama gak mau nilai kamu jelek. Dan kamu gak boleh anggap sepele UTS, semuanya sama!"

"Iya Ma, Rei coba ya, semoga hasilnya bagus"

"Iya, mama pengen kamu bisa sukses kuliah nanti, dan supaya kamu bisa mewujudkan mimpimu dari kecil. Kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM)"

"Iya, Rei coba ya Ma" sembari memeluk mamanya dan bersiap menuju mobil yang disediakan untuk mengantar Reina ke sekolah.

Kita lanjut part selanjutnya ya
Baii readers!

Rasa & KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang