4 5 - Last Day

458 60 33
                                    

double up soalnya lagi seneng
ENJOY!

💨💨💨

"Ngapain ke mall?" tanya Nathan begitu mendengar usulanku tentang tempat di mana kami harus menghabiskan waktu.

"Banyak hiburan kan, di sana? Kita bisa makan, belanja, main, nonton," jawabku dengan pakaian yang sudah berganti dengan baju pergi sambil mengunci pintu rumah. "Dan gue harus ikut bayar, gak mau tau! Dari kemarin lo terus yang keluar duit. Lo kira gue gak punya apa?"

Yah, sebenarnya jelas aku lebih senang jika aku tidak keluar biaya sama sekali. Siapa sih, yang tidak suka gratis? Tapi rasanya tidak enak saja melihat Nathan terus yang rugi.

Meski dia sudah menjelaskan tentang hal ini waktu makan es krim, aku tetap tidak bisa berhenti memikirkannya. Setidaknya aku akan menomboki walaupun tak seberapa.

Nathan terkekeh sembari mengeluarkan motornya. Aku mengunci pagar rumah lalu naik ke belakang Nathan.

Setelah sekitar lima belas menit perjalanan, kami tiba di mall yang sama saat kami menonton kemarin.

"First things first," Aku mengambil handphone-ku. "Selfie!"

Aku mengangkat benda pintar itu, memastikan latar belakangnya menunjukkan mall tersebut. Nathan berdiri di belakangku sambil meletakkan tangannya di ubun-ubunku, entah kenapa namun tak apa.

Aku tersenyum semanis mungkin, lalu mengambil foto.

"Lagi, ya?"

"Oke," jawab Nathan tanpa memindahkan tangannya. Aku tak menghiraukannya dan memasang senyum lagi dengan memperlihatkan gigiku.

Bertepatan dengan jariku menekan tombol, Nathan mendorong kepalaku dengan tangannya. Dia terkikik puas sedangkan aku mengaduh.

"Masalah lo apa, sih?" tanyaku kesal sambil mengecek foto barusan yang pastinya hancur.

Ya, aku terlihat blur karena bergerak. Sedangkan Nathan di belakang tampak tersenyum lebar penuh kepuasan.

Hm, bagus juga sebenarnya.

Kami akhirnya masuk ke dalam setelah puas mengambil foto.

"Hari ini, gue yang nentuin kita mau ke mana aja. Oke?" paksaku langsung.

"Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

Dan tanpa izin, Nathan meraih tanganku, menggenggamnya dengan cara memasukkan jemariku satu-persatu di sela-sela jarinya.

Aku tersenyum senang lalu mulai berjalan mengelilingi mall, memulai momen kami bersama.

"Semangat banget, sih?" tegur Nathan membuatku menoleh lalu tersenyum lebar.

"Karena hari ini, gue harus bahagia."

💨💨💨

"Mau ke mana lagi?" tanya Nathan yang tampaknya sudah kelelahan ke sana kemari. Aku terkikik melihatnya.

Sudah hampir empat atau lima jam kami di sini, mungkin? Mulai dari makan es krim, minuman ringan, mencoba-coba sepatu dan pakaian walaupun tidak membelinya, menonton film 3D, membeli buah-buahan, dan masih banyak lagi.

Aku bahkan tidak bisa mengingat semuanya saking banyaknya tempat yang kami kunjungi.

"Capek, ya?" Aku menepuk-nepuk pipi Nathan yang duduk di hadapanku, berniat menyemangati. "Tapi seneng, kan?"

"Pastilah," jawabnya sambil mendongak melihatku yang berdiri di hadapannya, membuatku jadi lebih tinggi.

Kenapa dia terlihat menggemaskan sekali dari atas sini?

WiFi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang