6 1 - Just Friends

465 47 35
                                    

happy 5k besties💕💕
thankyou so so soo much<3

enjoy!

💨💨💨

Dua minggu kemudian..

"Akhirnya tinggal satu hari lagi. Gue udah eneg banget rasanya."

Aku tertawa kecil mendengar keluhan Vera. Yep, besok adalah hari terakhir ulangan akhir semester ganjil. Akhirnya liburan yang dinantikan pun segera tiba.

Jam bahkan belum menunjukkan waktu tengah hari, namun sudah banyak anak yang keluar dari kelasnya sambil membawa tas.

Rasanya seperti kembali ke sekolah dasar.

"Tahan bentar, jangan muntah di sini," gurauku membuat Vera langsung berlagak hendak mengeluarkan isi perutnya. Aku terkekeh melihatnya yang tampak sudah benar-benar lelah, lalu seketika menangkap keberadaan Tora dari jauh.

"Tuh, pacar lo dateng."

Gadis di hadapanku ini langsung mengukir senyumnya seraya menoleh. Ekspresinya langsung berubah 180°.

"My moodbooster!" Aku tersenyum geli mendengar pekikan Vera yang membuat Tora semakin bergegas menghampirinya.

"Hello, sweetie."

Aku mengerutkan keningku seketika, merasa sangat tidak cocok berada dalam situasi ini.

Mereka langsung tenggelam dalam dunia mereka sendiri, berbagi cerita sambil terus melempar senyum, membuatku geli sendiri melihatnya.

Apa benar cinta seindah ini? Sampai bisa membuatmu bahagia walau hanya sekadar melihatnya?

Ya, anggap saja aku lebay atau apa. Tapi saat orang terdekatmu punya kisah cinta yang begitu indah, aku yakin suatu saat kamu akan mulai bertanya kepada dirimu sendiri.

"Bisakah aku seperti dia juga?"

Iri sekali.

"Gimana tadi? Bisa?"

"Bisa, cuma rada nggak yakin-"

"Pasti bagus. Yakin."

"Hahaha, sok tau!"

Ya, percakapan se-simple itu yang biasa terdengar di antara Vera-Tora ini. Kadang hanya menanyai apa yang baru saja dimakan, nanti pulang naik apa, atau bahkan kapan terakhir kali berak.

Percakapan remeh yang membuat meleleh.

Vera yang terus menatap ke bola mata Tora dengan hangat, dan senyum Tora yang terus mengembang mendengar kekasihnya bercerita.

Mungkin terdengar biasa saja. Namun saat dua orang saling menyukai di waktu yang sama dan ternyata dapat bertahan lama, sebenarnya bukan sesuatu yang mudah, kan?

Entahlah. Rasanya sulit sekali bagiku.

"Rena! Ngapain? Ayo, sini!"

Vera menarikku dari lamunan, memaksaku masuk ke dalam topik mereka. Kami bertiga berbincang sejenak, sampai aku merasa heran kenapa hanya Tora yang muncul.

"Mereka lagi main game, gue langsung ke sini soalnya kangen sama Vera. Hehe."

Nyesel nanya.

Mereka kemudian menawariku tumpangan untuk pulang. Aku menolaknya halus karena seperti yang pernah kubilang sebelumnya, rumahku dan Vera cukup bertolak arah.

Kami akhirnya berpisah. Mereka ke parkiran mobil dan aku menuju halte.

Di antara langkahku, telingaku menangkap suatu suara yang familiar. Aku menoleh tanpa sadar, lalu langsung melihat Peter dan kawanannya tengah keluar dari gedung IPS dengan handphone posisi landscape di tangan mereka.

WiFi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang