12.1. Tale of Three Siblings (1)

349 43 18
                                    

"HAHAHAHA"

Tawa menggelegar lainnya ini berasal dari belahan tanah Inggris yang lain, jauh dari tanah Kangstone ataupun lahan kecil Baronete Keene.

Jauh, jauh, jauh ke Utara. Tepatnya di mansion Duke of Parkwood.

Dan yang tertawa tak lain dan tak bukan adalah Sang Duke sendiri, Lord Leeteuk.

Sayang, hanya dirinya yang sedang tertawa di sana. Sedang istri dan ketiga anaknya memandang dengan beragam ekspresi berbeda, dan tak satupun yang mendekati ceria.

Menyadari tak ada yang menanggapi tawanya, Leeteuk berdehem untuk menghentikan suara terhabak itu keluar dari dadanya.

"Ehem.. ehem..."

"Jangan khawatir." katanya kemudian.

"Seperti kalian lihat, aku baik-baik saja."

"Ta.. taapi... " istrinya, Lady Tiffany, yang biasa terkenal karena keanggunannya terbata dengan wajah yang masih pucat pasi.

"Kepala pelayan mengabarkan bahwa Anda pingsan."

Leeteuk tekekeh lagi sejenak. "Aku hanya ketiduran karena terlalu lelah akibat perjalanan panjang."

"Ta.. tappii.. "

"Kepala pelayan kita sedikit berlebihan aku rasa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bahkan dokter sudah mengkonfirmasi bahwa ..."

"TAPI KAMI JADI MENINGGALKAN LONDON DI TENGAH-TENGAH SEASON KARENA HAL INI."

Kelihatannya Lady Tiffany sudah melupakan ketakutannya. Rentetan kalimat yang terlontar kemudian sudah beralih topik kepada kenapa mereka tidak seharusnya meninggalkan London dengan begitu terburu-buru dan akibat jangka panjang yang mungkin diakibatkannya.

Jihoon sudah menghempaskan diri ke atas sofa sambil menghembuskan nafas lega. Sedang Woojin entah sejak kapan dan bagaimana caranya, tanpa suara telah meninggalkan ruangan.

Tapi kelegaan yang sama tidak dirasakan sang putra tertua. Chanyeol memilih membalikan badan dan berjalan menjauh, menuju ke jendela besar yang menghadap ke taman.

Bukan tanpa tujuan. Dia tak ingin yang lain melihat emosi yang berkecamuk di wajahnya.

Tangannya yang terkepal erat dihantamkan ke bingkai jendela itu. Tidak cukup keras hingga menimbulkan bunyi yang menarik perhatian. Tapi cukup menimbulkan ngilu di buku-buku jarinya.

Namun memang ia membutuhkannya. Untuk menyalurkan sakit di dadanya.

Dia tidak semudah itu dibohongi oleh akting kelas satu ayahnya. Matanya bisa melihat. Dua puluh delapan tahun dia menjadi seorang putra, selama itu pula dia sangat memahami bahasa tubuh sang ayahanda.

Dia tahu kapan Leeteuk berbohong. Bola mata yang bergerak gelisah. Jemari yang diketukkan ke paha.

Dan seandainya yang lain tidak mengenal bahasa tubuh yang khas itu pun, tidak kah mereka bisa melihat bagaimana badan itu semakin kurus dan wajahnya yang pias?

semua sudah tahu saat tiga bulan yang lalu dokter keluarga mengumumkan tentang kondisi jantung sang Duke kurang baik. Kesehatannya akan terus menurun, dan ada kemungkinan usianya tidak akan panjang.

Alasan utama yang menyebabkan Chanyeol yang sebelumnya terkenal sebagai seorang bujang yang suka bermain-main tiba-tiba memutuskan untuk menikah.

Menjadi anak berbakti, melepas status lajang dan kesempatannya berhura-hura. Karena dia ingin membahagiakan sang ayah, sebelum saatnya pria itu pergi meninggalkan mereka selama-lamanya, menunjukkan kepada beliau agar tak perlu khawatir dan semua akan baik-baik saja di bawah kendalinya kelak.

ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang