6.4. Bewitched (4)

762 154 172
                                    

"Panen gandum di bagian selatan sudah selesai. Mungkin jika cuaca mendukung, para petani di sana akan menanam jagung setelah ini. Bulan depan juga sudah waktunya mengawinkan sapi. Apakah Anda bersedia meminjam pejantan dari lahan Kingstone?"

"Ngomong-ngomong ada kabar kurang baik yang saya dengar. Penyakit demam merah sudah mulai menyerang desa sebelah. Mungkin kita perlu meminta pendeta untuk mendoakan kita."

"Sir? Apa Anda mendengarkan saya?"

"Sir?"

"SIR!!"

"Eh? Ya? Apa?" Jonghyun tersadar dari lamunannya. Dia memandang kebingungan kepada salah seorang petani yang berdiri di seberangnya.

Pria paruh baya itu memandangan Jonghyun dengan dahi berkerut, khawatir.

"Anda baik-baik saja? Anda terlihat tidak berkonsentrasi sedari tadi."

Jonghyun menggeleng dan mencoba tersenyum. "Tidak. Saya baik-baik saja. Maaf! Mungkin hanya karena udara yang panas."

"Apa tadi yang Anda ceritakan?"

Pria itu berusaha berkonsentrasi kali ini, mendengarkan dengan seksama penjelasan tentang gandum, jagung, sapi dan wabah mematikan.

Tapi bahkan dia tak bisa menahan matanya sendiri, yang sedari tadi terus menerus melirik ke arah kiri.






Ke arah di mana istrinya berada.




Gadis itu sedang berbicara dengan istri para petani.

Tak bosan Jonghyun memandanginya.

Bagaimana gadis itu tersenyum mendengarkan celoteh para wanita itu yang tampak berlomba-lomba menarik perhatiannya.

Bagiamana tawanya yang renyah menanggapi apapun yang dibawa ke hadapannya.

Jonghyun cukup heran, bagaimana gadis yang terkenal sebagai pembantai para bangsawan muda dengan lidah tajamnya itu bisa begitu sabar mendengarkan cerita para petani. Tak heran semua orang menyukainya.

Lebih heran lagi dirinya bagaimana suara tawa sejauh empat meter lebih terdengar jelas daripada penjelasan panjang lebar Petani Jones yang berbicara nyaris di sebelah telinganya.



Tawa itu.

Bagai suara lonceng, begitu indah di telinga Jonghyun.

Satu hal yang baru disadarinya belakangan, ketika tertawa lepas, sepasang lesung pipit akan menghiasi pipi istrinya itu.










Kenapa Minki harus menertawakan segalanya?








"My Lady, lihatlah! Saya berhasil membuat pola sulaman seperti di buku yang Anda berikan kepada saya."

Minki menatap kagum ke arah kain yang disodorkan ke hadapannya itu lalu tertawa.








"My Lady, cobalah ini! Ini pie daging resep rahasia keluarga saya."

Gadis itu tertawa dengan mulut penuh dan saos menetes di sudut bibirnya, setelah mengigit sepotong besar pie itu.







"My Lady, maukah Anda menggendong anak saya? Saya ingin dia tumbuh menjadi wanita yang cantik seperti Anda."

Walau dengan gerakan canggung, terlihat tak terbiasa menggendong bayi sebelumnya, sekali lagi Minki tertawa.






"My Lady, minumlah ini. Ini ramuan keluarga untuk menguatkan kandungan dan agar Anda cepat hamil."
















ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang