3.4. Shall We Dance (4)

782 174 99
                                    

Tak ada yang pernah menduga apa yang terjadi.

Menurut Lady Heechul, yang segera menyebar di seluruh ruang dansa, belum pernah selama dua puluh satu tahun terakhir ada seorang Debutante yang pingsan di pesta debutnya sendiri.

Tapi sama sekali belum penah terjadi, gadis itu pingsan bahkan sebelum sempat berdansa dengan siapapun.

Seketika keributan tak dapat dibendung.

Diawali dengan teriakan histeris Duchess of Parkwood, dan dalam sekejap Aula Parkwood Mansion yang dipenuhi oleh dua ratus manusia itu berdengung. Semua orang nampak ingin berbicara bersamaan.

Untunglah kekacauan itu segera dapat diatasi.

Salah satu anak lelaki Parkwood yang berkulit lebih gelap dengan sigap membopong adik perempuannya yang pingsan meninggalkan ruangan pesta, anehnya dengan wajah yang terlihat ceria.

Setelahnya Lord Leeteuk, Duke of Parkwood, berhasil meyakinkan semua orang bahwa semua baik-baik saja, dan anggur serta makanan akan tetap dihidangkan.

Lima menit kemudian, kaum bangsawan Inggris itu kembali tertawa dan berdansa, seolah tak terjadi apapun.

Seongwoo memandang semuanya dengan takjub. Bukan pada kemegahan ruang pesta itu, tapi lebih kepada bagaimana kelihatannya tak seorang pun peduli.

Dia sendiri merasa prihatin pada gadis Parkwood itu. Walau seumur hidup belum pernah menjalani pesta debutnya sendiri, Seongwoo tahu bukan ini yang akan diinginkannya terjadi seandainya dia berada di posisi tersebut.

Tapi pemikirannya harus menunggu lain kali, karena musik sudah mulai mengalun, dan pria pertama yang tertulis di kartu dansa-nya yang sudah penuh, mulai menghampiri.

Kelihatannya malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Seongwoo.



👑👑👑


Daniel berdiri mengamati dari tepi ruangan. Badan besarnya bersandar di dinding, sedangkan tangannya menggenggam gelas anggur ketiga yang disesapnya perlahan sedari tadi.

Memang dia tidak banyak memiliki kenalan. Sekian tahun berkelana membuatnya kehilangan kontak dengan sebagian besar temannya semasa sekolah. Dan kalaupun ada yang mengenali dan mengajaknya bercakap-cakap, kebanyakan dari mereka akan merasa terusir dengan sikap dingin yang terang-terangan ditunjukkan Daniel.

Daniel memang bukan tipe yang suka berbasa-basi. Bukankah itu salah satu alasannya memutuskan untuk berkelana kala itu? Berada di ruang dansa yang hiruk pikuk seperti ini bukanlah aktivitas kesukaannya.

Walau bukan itu alasan utama buruknya perasaannya saat ini.

Dengan ketidak hadiran gadis yang seharunya menjadi bintang pesta, maka perhatian kini terpusat kepada gadis cantik misterius dari Skotlandia itu.

Semua wanita ingin mengenalnya, dan semua pria ingin mengajaknya berdansa.

Dan itu semua membuat Daniel tidak bisa tenang.

Ingin Daniel menyalahkan Seongwoo dan seleranya yang buruk. Sedari tadi dia mengamati dan menilai pasangan dansa anak perwaliannya itu.

Pertama, sesuai petunjuk bibi Daniel, Seongwoo berdansa dengan Baron Sunghoon. Daniel mengertukan alisnya. Apakah pria ini tidak terlalu tua? Bukankah Seongwoo baru berusia awal dua puluh tahun? Tidak. Daniel tidak akan mengijinkan Seongwoo didekati oleh pria yang sebentar lagi akan memasuki masa uzur.

Setelahnya Lord Chanyeol mendekati. Daniel sudah mengeluarkan geramannya, membuat beberapa orang yang berdiri di dekatnya menjauh ketakutan. Apa-apaan pria ini? Bukankah seharusnya dia mengurusi adiknya yang pingsan, bukannya berkeliaran di lantai dansa. Sungguh tidak punya kepekaan. Daniel memutuskan untuk memperingatkan Seongwoo agar menjauhinya.

ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang