Kali ini Youngmin sudah tidak terkejut. Begitu bunyi mengetuk itu terdengar, dia segera bangkit dari tempat tidur. Bahkan dia belum tertidur sedari tadi. Menunggu.
Sambil berjalan ke arah jendela, dia meraih kain yang sengaja diletakkannya di atas kursi, dan menyampirkan ke pundaknya.
Tanpa suara dibukanya jendela itu. Sebenarnya tadi Youngmin pun tidak memasang pengaitnya.
Percuma. Toh akan dibukanya juga.
Selain itu seharusnya tidak mungkin ada yang bisa memanjat ke lantai dua.
Seharusnya.
Youngmin masih tidak bisa memahami makhluk seperti apa Sir Donghyun ini.
Pria itu melangkahkan kaki dengan santai melewati ambang jendela tanpa setetes keringat pun menetes di dahinya, sementara Youngmin dengan ngeri melongok ke bawah.
Tak kuasa menahan penasaran, dia pun bertanya.
"Bagaimana kamu bisa naik kemari?"
Donghyun yang masih berdiri di sisi jendela menatapnya sesaat. Lalu dia ikut menjulurkan tubuh.
"Kamu lihat pohon itu?" Tunjuknya.
Youngmin mengangguk, melihat pohon besar yang berada di sisi rumah.
"Aku naik lewat situ." Kata Donghyun sementara tangannya bergerak. "Lalu ke dahan itu, lalu kemari."
Youngmin mengangguk pelan, mencoba memahami. Baginya jarak dahan itu ke jendelanya masih cukup jauh.
"Dari mana kamu menguasai kemampuan seperti ini. Apa kamu seorang pencuri?"
Donghyun terkekeh geli.
"Bukan." Jawabnya. "Aku seorang tentara. Aku bisa melakukan banyak hal untuk bertahan hidup."
"Oh!" Seru Youngmin. "Dari sanakah kamu mendapatkan luka ini?"
Tangannya terulur menyetuh bekas luka di pipi Doonghyun yang sudah membuatnya begitu ingin tahu dari pertama kali mereka bertemu beberapa hari yang lalu.
Pria itu mengangguk. "Sabetan pedang." Jawabannya singkat. Matanya yang tadi tersenyum kini berubah serius.
"Kakimu juga?" Youngmin belum merasa puas.
Pria itu hanya bergumam dan membalikkan badan, menutup topik itu begitu saja, terlihat jelas tak mau membahasnya lebih lanjut.
Dia berjalan memasuki kamar, memilih menempatkan diri di atas tempat tidur Youngmin, duduk dengan santai bersandar di kepala tempat tidur.
Youngmin sama sekali tak menyangkanya bahwa Donghyun akan duduk di sana.
Lalu di mana dia sendiri harus duduk sekarang?
Donghyun melihatnya yang terlihat salah tingkah, masih berdiri di dekat jendela. Ditepuknya kasur di dekat kakinya.
"Kamu mau berdiri terus? Kemarilah!"
Youngmin merasa ragu untuk mendekat.
Dia masih kikuk berada dalam situasi ini. Belum terbiasa dan masih merasa malu.
Aneh, mengingat apa saja yang sudah dilakukannya bersama pria ini di kamar tidurnya di malam hari.
Hal-hal yang pasti membuat ibunya pingsan jika mengetahuinya. Ya pingsan. Lalu setelah siuman Youngmin yakin ibunya akan membunuh Donghyun dan kemungkinan besar membunuh dirinya juga.
Tentu saja awalnya mereka mengobrol.
Tapi jangan meremehkan efek apa yang bisa ditimbulkan keremangan malam dan sinar rembulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)
Fanfic1845. Ini bukan jalan hidup yang akan dipilih Lord Daniel. Tapi takdir memaksanya. Dia harus kembali ke London yang dibencinya, menjalani peran yang dibencinya, dan bertemu orang-orang yang dibencinya. Tapi siapa menyangka, diantara segala kewaj...