"Berapa besar kerugiannya?"
"Seluruh gudang terbakar, Your Grace."
Kepala desa berbadan tambun itu nampak gugup, tangannya memutar-mutar topinya yang sudah usang.
Lord Kangsley tua melipat tangan di depan dada, menunggu penjelasan lebih lanjut.
"Demikian juga isinya. Tak ada yang dapat diselamatkan." Lanjut pria itu.
"Korban jiwa?"
Petani tua itu menelan ludah. Jarang dia berbicara dengan tuan tanah yang satu ini, biasa hanya berhubungan dengan tangan kanannya saja.
"Ti.. tidak ada, Your Grace."
Duke of Kangstone menyandarkan tubuh di kursi sambil membuang nafas. Terlihat lega.
Pria tua itu berpikir sejenak. Lalu dia menegakkan duduknya, meraih pena bulu dan mulai menuliskan sesuatu.
"Aku akan mengaturkan agar dikirimkan persediaan gandum pengganti untuk warga desa. Demikian pula bahan baku untuk pembangunan gudang yang baru."
"Tee.. terima kasih, Your Grace."
Pena di tangan sang Duke masih menari, dia bahkan tak mengangkat pandangan saat bertanya lagi.
"Apakah penyidik dari London sudah datang?"
Kepala Desa menggeleng gugup. Dia sudah tahu kemana arah pembicaraan ini.
Sang Duke mengangguk.
"Bukankah Minggu lalu ada keluhan perihal pemuda dari desa sebelah yang suka mabuk-mabukan?"
Pria tua di depannya mengangguk cepat.
"Pastikan kamu menceritakan hal tersebut jika Penyidik itu tiba!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)
Fanfiction1845. Ini bukan jalan hidup yang akan dipilih Lord Daniel. Tapi takdir memaksanya. Dia harus kembali ke London yang dibencinya, menjalani peran yang dibencinya, dan bertemu orang-orang yang dibencinya. Tapi siapa menyangka, diantara segala kewaj...