3.2. Shall We Dance (2)

733 169 61
                                    

Keluarga Parkwood memiliki tiga orang anak.

Yang tertua tentu saja Lord Chanyeol, pemegang gelar Viscount of Easton dan penerus gelar Duke of Parkwood berikutnya.

Lalu disusul oleh adik lelakinya, Woojin, yang pada awal hidupnya sangat menginginkan seorang adik. Usianya dan Chanyeol yang terpaut cukup jauh membuat mereka tak seberapa akrab.

Tapi saat usianya dua tahun dan ibunya melahirkan seorang adik untuknya, ternyata itu benar-benar diluar harapan Woojin.

Mungkin permintaannya kurang detail.

Dia ingin adik laki-laki, tapi ibunya memberinya adik perempuan.

Hal itu baru disadari Woojin ketika dia berumur empat tahun, dan adiknya mengenakan baju yang berbeda dengannya serta pita warna-warni di rambutnya.

Tentu saja Woojin menangis saat itu. Tapi bahkan ayahnya tak bisa menjelaskan pada bocah kecil itu bagaimana mereka tidak bisa memilih jenis kelamin anak yang akan lahir.

Dengan terpaksa Woojin menerima takdir.

Dan percayalah, dia tidak menikmatinya.

Bagi Woojin, anak perempuan itu merepotkan.

Mereka tidak bisa berlari kencang dengan rok penuh renda itu.

Mereka tidak bisa memanjat pohon.

Mereka sangat cerewet.

Dan apa yang membuat Woojin semakin tidak menyukai keberadaan seorang adik perempuan?

Karena orang tuanya selalu berpesan bagaimana dia harus mengalah dan menjaga adiknya itu.

Saat di usia 12 tahun dia mulai harus masuk sekolah berasrama dan meninggalkan rumah, dia merasa bisa bebas.

Kebebasan itu hanya bertahan satu bulan.

Saat tukang pos mengantarkan tumpukan surat, Woojin hanya bisa mengerang gemas saat melihat tulisan cakar ayam adiknya di sampul salah satu surat itu.

Belum tuntas tugasnya sebagai seorang kakak. Kini dia harus terikat kewajiban membalas semua surat basa-basi itu.

Memang siapa yang peduli kalau koki di rumah mereka di desa menderita sakit punggung?

Atau bahwa kucing di dapur telah melahirkan tiga ekor anak kucing dengan dua berjenis kelamin betina dan satu jantan, dan bahwa warna mereka belang-belang?

Tidak. Woojin jelas tidak peduli dan tidak punya waktu untuk membalas surat yang datang sebulan sakali itu.

Tapi kemudian ibunya menulis surat, marah karena adiknya menangis menyadari suratnya tak dibalas. Membuat Woojin berada di posisi yang tidak nyaman.

Untunglah ada teman sekamar yang kelak menjadi sahabatnya, yang membantunya mengatasi masalah tersebut.

👑👑👑


"Inilah kenapa aku tidak suka memiliki adik perempuan."

Guanlin memutar matanya mendengar kalimat itu.

Ini jelas bukan kalimat pertama yang didengarnya selama delapan tahun pertemanannya dengan Woojin. Tapi sebulan terakhir kalimat itu sudah diulang mungkin dua puluh kali per hari.

Guanlin jelas mengingatnya, karena dia nyaris dua puluh empat jam penuh bersama-sama dengan Woojin.

Sekarang sedang masa libur sekolah, dan seperti biasanya dia akan tinggal di rumah keluarga Parkwood.




ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang