4.2. Law of Attraction (2)

724 171 72
                                    

Yang dari kemarin-kemarin nagih Royal Love angkat tangannya?

👑👑👑

London, 11 Mei 1845



Bagaimana kabar kalian di sana?

Baru satu hari setelah saya mengirimkan surat terakhir. Saya sudah bertemu dengan Countess of Linden dan putri-putrinya.

Seperti yang sudah diceritakan Lady Minhyun kepada saya saat itu, Sang Countess cukup ramah, walau terlihat tegas. Dan putri tertuanya, Youngmin seorang gadis yang cantik.

Ternyata adiknya, Daehwi turut serta. Dia lebih periang daripada kakaknya, dan sangat membantu mengatasi ketegangan yang saya rasakan. Dia sangat membantu saya mengenal lebih jauh siapa-siapa yang akan saya temui di pesta dansa dua hari lagi.

Ya Tuhan, tinggal dua hari lagi. Saya tidak tahu apakah saya siap. Menurut Sang Countess, banyak hal yang perlu saya poles. Beliau mendapati cara membungkuk saya kurang sempurna, dan bahkan sekarang beliau sedang memeriksa koleksi pakian baru saya.

Kalau tidak salah dengar, kelihatannya besok kami harus pergi ke penjahit, karena menurut beliau sarung tangan milik saya kurang sesuai warnanya.

Saya tidak paham. Saya bahkan tidak bisa membedakan mana warna putih gading dan mana warna putih tulang.

Saya sungguh berharap salah seorang dari kalian bisa bersama saya di sini.


Yang sangat merindukan kalian semua,

Seongwoo.


PS:

Tolong jangan salah paham atau menghakimi seseorang sebelumnya jika saya mengajukan pertanyaan yang satu ini.

Saya hanya sangat penasaran. Kenapa ada orang yang selalu marah-marah tanpa sebab?

Sekali lagi jangan menghakimi. Tidak ada yang marah terhadap saya.

Saya hanya bertanya-tanya dalam hati.


👑👑👑



"SIAPA YANG BERANI MARAH TERHADAP SEONGWOO??" Suara istri Baronete of Keene memecah keheningan, bahkan sebelum Minhyun selesai membaca surat tersebut.

"Minki." Suara lembut sepupunya berusaha menenangkan, seraya meletakkan kertas itu di atas meja.

"Bukankah Seongwoo sudah berkata tidak ada yang marah kepadanya? Kita harus mengikuti petunjuknya untuk tidak menghakimi."

Hari itu Minki bergabung dengan mereka untuk minum teh di sore hari. Mendengar berita baik tersebut, Minhyun sengaja menunggu kehadirannya sehingga mereka dapat membaca surat dari Seongwoo bersama-sama.

"KAMU PIKIR AKU PERCAYA BEGITU SAJA??" Ditilik dari nada bicaranya, kelihatannya gadis itu masih tidak bisa menerima. "TIDAK MUNGKIN SEONGWOO MENGUNGKITNYA JIKA TIDAK TERJADI APA-APA!"

Walau agak setuju dengan pernyataan itu, Minhyun memilih untuk diam, membiarkan yang lain berpendapat.

"Minki!!" Tegur ibunya. Duchess itu duduk sambil setengah memejamkan mata dan sebelah tangan memijat pelipis.

"Pelankan suaramu. Suara melengkingmu membuat ibu pusing."


"Betul." Seru salah seorang adiknya. Kedua gadis bengal itu ikut meletakkan tangan di kepala dengan gaya dibuat-dibuat, menirukan gerakan yang dilakukan ibu mereka.

ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang