11.1. True Color (1)

774 108 71
                                    

"Bagaimana jika membuat mereka berjalan-jalan di taman berdua?"

"Berjalan-jalan? Tidak tidak tidak! Mereka sudah pernah berjalan-jalan. Sering. Pria macam Daniel butuh ditendang bukan sekedar didorong pelan seperti bayi.

Dia harus dibuat cemburu setengah mati.

Siapa yang bisa membuatnya cemburu?"

"Your... "

"Cemburu? Kurang apa Lord Chanyeol dan lamarannya? Tidak! Sepupu Daniel harus mengenal Seongwoo lebih dekat, mengenal potensi-potensinya. Mereka butuh berbicara ..."

"My La ..."

"Hah! Hal terakhir yang dibutuhkan seorang pria adalah berbicara. Kuberi tahu ya! Yang namanya lelaki itu makhluk yang tidak pernah menggunakan bagian tubuh dari leher ke atas. Mereka butuh menyentuh, merasakan .."

"Maaf, Your .."

"Tapi mereka belum memiliki hubungan apa-apa. Apa maksud Anda dengan menyentuh? Ya Tuhan! Ya Tuhan! Tapi itu ... "

"My Lady. Kalau boleh saya ..."

Berkali-kali Seongwoo mencoba menyela perdebatan dua wanita bangsawan itu, tapi tak diindahkan. Minhyun, Duchess of Kingstone dan Lady Youngmin putri sulung Earl of Linden sibuk memikirkan dan mematangkan apa yang mereka sebut 'Rencana Besar Menaklukkan Daniel'.

Mengabaikan keberadaan Seongwoo dan segala keberatan yang hanya sempat terucapkan tak lebih dari satu kata.

Seolah dia bukanlah bidak utama dalam rencana besar ini.

"Pria butuh dipaksa. Daniel butuh dipaksa." Minhyun menganggukan kepala cantiknya dengan mantap, begitu yakin dengan pendapatnya sendiri.

"Seperti Jonghyun."

"Jonghyun?" Wajah kebingungan Youngmin hanya bertahan sejenak saat dia mencoba mengingat.

"Baronete itu? Suami Lady Minki?" digantikan sebuah pemahaman.

Lalu berubah menjadi penolakan.

"Tapi itu akan menimbulkan skandal besar!"

Kali ini Seongwoo yang sempat tersesat dalam kebingungan pun memahami apa yang dimaksudkan sang Duchess.

Mengabaikan sopan santun dia mengeraskan suaranya.

"YOUR GRACE! MY LADY!" suara yang diluar batas decibel itu membuat kedua wanita terhormat yang masih berdebat itu menoleh.

"Bolehkah saya berbicara?" pinta Seongwoo.

Keduanya mengangguk.

"Kalau boleh memilih, saya tidak ingin menikah karena 'terpaksa'." Dia memberikan penekanan pada kata terakhir.

Minhyun menatapnya tak setuju dengan bibir cemberut, sementara Youngmin mengangguk menyetujui.

Seongwoo belum selesai dengan argumentasinya. Dia butuh berdehem sebelum melanjutkan.

"Bahkan." Katanya dengan suara parau. "Setelah berpikir semalam. Saya .. ehem.. Saya rasa kita tidak perlu melakukan hal ini. Say ..."

"TIDAK!"

Kedua Lady yang semenit sebelumnya itu berdebat itu seketika menjadi begitu kompaknya.

Posisi mereka yang sebelumnya berhadapan kini menatap satu tujuan yang sama. Seongwoo. Bertekad kuat mengubah pendiriannya.

"Kamu rela begitu saja?"

"Kamu bersedia mengorbankan cinta dan masa depanmu?"

Dan banyak kata yang membuat Seongwoo hampir menyerah.

ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang