4.4. Law of Attraction (4)

735 163 100
                                    

London, 14 Mei 1845

Apa kabar?

Maaf kemarin saya tidak sempat menulis surat. Sedari pagi kami heboh mempersiapkan diri untuk pesta dansa, dan baru sangat larut kami pulang dari pesta tersebut.

Bagaimana saya harus mendiskripsikan pesta di kediaman Parkwood tersebut? Hanya satu kata. Luar biasa.

Saya belum pernah melihat kediaman seindah itu. Maaf, bukan saya bermaksud mengatakan Kediaman Kangsley di London tidak indah. Tapi kalian semua harus melihat bagaimana Lady Parkwood mendekorasi rumahnya, terutama hall tempat pesta itu diadakan.

Seandainya saya bisa melukis, pasti sudah saya abadikan pemandangan semalam dalam lukisan.

Dan walaupun sempat diwarnai insiden, (saya tidak akan menulis terlalu panjang mengenai insiden itu, saya yakin dalam satu atau dua hari kalian akan bisa membacanya sendiri di lembaran gosip), setelahnya pesta tetap berjalan dengan lancar.

Terutama bagi saya. Belum pernah saya berbahagia dan tertawa sebanyak semalam. Dan walaupun hampir semalaman saya berdansa, saya nyaris tidak merasa capek.

Para partner dansa saya sangat baik. Kebanyakan. Walau ada satu orang yang kurang ramah.

Tapi pada intinya, Countess of Linden mengatakan beliau bangga dengan apa yang saya raih. Tapi kami harus menunggu hari ini dan banyaknya pria yang akan datang berkunjung bukan?

Saya masih saja gugup menghadapinya dan berdoa segala urusan ini akan berjalan dengan lancar.

Yang masih berada di atas awan,

Seongwoo.

PS:

Jujur saya sedikit khawatir. Apakah mungkin saya mengidap sejenis penyakit tertentu yang hanya kambuh di dekat orang tertentu? Atau mungkin ada sejenis penyakit menular yang berasal dari Italia?

Akhir-akhir ini jantung saya sering berdebar tidak beraturan jika berada di dekat orang tertentu, dan saya sangat khawatir.

Atau mungkinkah saya memiliki trauma terhadap pria yang tidak saya sadari sebelumnya?

👑👑👑

Sedari tadi Minki memandangi jam di atas perapian.

Kenapa lama sekali Minhyun membaca surat tersebut. Sepupunya itu terlalu mendramatisir, membaca setiap bagiannya dengan nada bagaikan sebuah puisi.

Ya Tuhan. Sudah ingin Minki merebut surat itu dan mengajarkan kepada Duchess of Kingstone itu bagaimana cara membaca yang efektif dan efisien.

Apalagi saat ibu dan kedua adiknya mulai memperdebatkan tentang apakah Seongwoo memiliki penyakit tertentu atau hanya sekedar trauma terhadap pria.

Apa peduli mereka?


Apa pedulinya?


Sekali lagi dia melirik ke arah jam. Dia sudah tidak punya waktu lagi.

Tanpa banyak bicara Minki berdiri.

Ibunya langsung menoleh dengan pandangan tak setuju. "Hendak kemana kamu?"

"Pulang." Jawab Minki singkat sambil mulai memasang sarung tangannya.

"Pulang? Pulang!?!" Ibunya berseru histeris. "Tapi kamu baru saja datang."

ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang