10.1. Between The Lies (1)

753 113 125
                                    

Dengan anggukan kepala Minhyun menyuruh pelayan pribadinya untuk meninggalkannya sendiri. Sudah larut, walau belum berniat tidur, tidak ada yang diperlukannya dari gadis muda itu.

Minhyun duduk di depan meja rias. Diraihnya sisir perak di atas meja, dan dengan gerakan lambat diurainya rambut panjangnya.

Memandang bayangannya dicermin, Minhyun menarik nafas. Banyak hal membebani pikirannya.

Walau dalam balutan gaun tidur putih, dia melihat pantulan wajah orang yang seharusnya.

Seorang Duchess yang anggun.

Seorang calon ibu yang tenang.

Seorang janda yang seharusnya berduka.

Sama sekali bukan sosok liar yang mengambil alih kewarasannya beberapa hari yang lalu.

Minhyun tidak mengatkan dirinya bebas dari kesalahan. Beberapa kali dia pernah mengambil keputusan salah. Ada hal-hal yang disesalinya.

Tapi biasanya kesalahan-kesalahan tersebut bisa segera diperbaiki.

Yang satu ini tak bisa diperbaiki.

Yang satu ini hanya bisa dihindari.

Dihentikan.

Dan itulah yang dilakukan Minhyun.

Dia sudah menghentikan kegiatannya berjalan-jalan di malam hari.

Dia sudah berhenti mencari masalah.

Siapa yang menyangka masalah itu yang akan mencarinya.










"Kenapa kamu membohongiku?"






Pertanyaan yang tak disangka itu membuat Minhyun mengangkat pandangannya. Dia belum menoleh. Karena walau hanya dengan memandang lurus, pandangannya bertumbuk dengan pantulan sepasang mata yang menatapnya tajam. Marah.

Pengenalan terhadap siapa yang sudah tanpa ijin berada di dalam kamarnya membuatnya dua kali lipat lebih terkejut daripada fakta bahwa seorang pria telah memasuki ruang pribadinya.

Buru-buru Minhyun bangkit dan berbalik. Matanya terbelalak dalam kengerian.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanyanya, mengabaikan tuduhan dalam kalimat yang dilemparkan kepadanya itu.

Memang beberapa hari ini dia menghindarinya, berpikir kalau dengan sendirinya Hyunbin akan menyerah.

Minhyun sama sekali tak menduga pria itu akan mengetahui identitasnya. Sudah pasti Hyunbin tahu. Kalau tidak, tak mungkin dia berada di sini.

Selain itu ia tak menyangka pria itu akan seberani ini.

Memasuki kamar seorang wanita adalah sebuah kelancangan. Dan ketika wanita itu seorang janda yang tengah hamil menambah daftar ketidakpantasannya.

Tak menunggu jawaban Minhyun bergegas menuju kursi yang terletak di sisi tempat tidur, meraih jubah kamar tebal yang tersampir di sana dan membungkus tubuhnya.

"Apa yang kamu tutupi? Bukankah aku sudah melihat semuanya?"

Tawa Hyunbin membuat Minhyun mendelik jengkel. Seharusnya dia bisa menduga kalau pria seperti Hyunbin bukan hanya lancang dalam bertindak, tetapi juga tak bisa mengatur mulutnya.

Menolak untuk terpancing, Minhyun mengangkat dagu dengan angkuh. Tangannya terlipat di depan dada defensif.

"Aku berharap sebagai seorang Gantleman yang baik, kamu akan melupakannya dan menganggapnya tidak pernah terjadi." Katanya mencoba terdengar setenang mungkin.

ROYAL LOVE 🔞| Produce 101 season 2 (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang