Part 8 GV🏍️

8.8K 643 47
                                    

-Happy Reading-

Dua orang gadis berlari tergesa-gesa menuju seorang gadis yang tengah duduk di taman.

"Kak Melani!" teriak salah satu seorang gadis.

Merasa namanya dipanggil, Melani menoleh ke arah sumber suara itu. Dan benar saja, dua gadis itu berlari menuju dirinya dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Hush hosh hush, capek ya lari-larian, huh!" Fiqiara mengeluh setelah berada tepat di hadapan Melani. Dua gadis yang berlarian tadi adalah Fiqiara dan Devia, saudari Daven.

"Iya, capek pake banget!" ucap Devia dengan nafas yang masih memburu.

Melani memandang malas dua orang di hadapannya ini, ingin pergi tapi ia merasa kasian dengan kedua gadis yang ada di hadapannya ini.

"Ngapain?" tanya Melani dengan wajah datar.

"Itu, anu, apa tadi? Gue lupa!"

Pletak!

Fiqiara menjitak dahi Devia, "Ngomong yang bener, nanti gagal rencana kita!" Fiqiara berbisik tepat di telinga Devia agar Melani tak dapat mendengarnya.

"Iya iya!" ucapnya juga ikut berbisik.

"Kakak, sibuk gak siang ini?" tanya Devia kepada Melani. Melani menatap curiga ke gadis ini, apalagi tadi Fiqiara sempat berbisik kepadanya.

"Nggak, kenapa?" jawab dan tanya Melani to the point.

"Mama aku nyuruh ngundang kakak buat makan siang di rumah. Mau ya kak? Please?"

"Tap---"

"Nggak ada bang Daven kok!"

Melani berpikir sejenak, bagaimana Devia tau tentang dirinya yang menghindar dari Daven. Pasti Fiqiara yang memberitahu kepada Devia, memang mulut ember Si Fiqiara ini.

"Ok!" tak mau berdebat lebih lama lagi, lebih baik Dia mengiyakan ajakan Devia.

"Aku pulang sama Kakak aja ya? Kakak kan nggak tau alamat rumah aku, jadi kita barengan aja biar kakak nggak tersesat."

"Gue udah tersesat karena sahabat gue sendiri." gumam Melani pelan agar tak didengar siapa pun.

"Tersesat kenapa, Kak?" tanya Devia.

Melani jadi gelapan, bisa bisanya Devia mendegar apa yang Dia katakan, padahal suaranya begitu kecil.

"Nggak papa." jawab Melani.

"Nanti waktu pulang, kita mampir ke supermarket dulu. Kakak mau beli sesuatu." sambung Melani, mendapat anggukkan dari Devia.

"Gue ikut ke supermarket ya, Mel?!" ucap Fiqiara.

"Iya, ke rumah Daven mau ikut gak?" jawab dan tanya Melani.

"Ngapain gue ke rumah Daven, kan yang di undang lo bukan gue." jawab Fiqiara.

"Terserah lo aja."

"Yaudah, Kak. Kita pamit dulu, masih ada kelas soalnya."

"Iya, see you."

"See you."

°°°

Setelah selesai ngampus, kini mereka bertiga tengah berdiri di depan supermarket.

Kemudian mereka masuk ke dalam supermarket, Devia berdiri di antara Melani dan Fiqiara. Sesuai dengan janji Melani kepada Daven, bahwa Dia akan menjaga Devia.

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang