Part 17 GV🏍️

6.5K 454 30
                                    

-Happy Reading-

Saat ini, Melani tengah menunggu Daven untuk mengantarnya ke Mall, untuk membeli ice cream tentunya. Sekalian jalan-jalan di kota Milan, Italy.

"Cepetan dong, Ven!" ucap Melani tak sabaran. Hampir sepuluh menitan dia menunggu Daven, namun Pria itu belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Iya,iya. Udah siap nih!" ucap Daven menuruni tangga.

Melani memperhatikan penampilan Daven dari atas sampai bawah, cukup keren, batinnya.

"Bagaimana?" tanya Daven. Pria itu menggunakan jacket kulit berwarna hitam, serta baju kaos putih yang menambah kesan tampan di dalam dirinya.

"Bagaimana apanya?" tanya Melani tidak mengerti.

"Penampilan gue." jawab Daven, menaik turunkan alisnya guna menggoda Melani.

"Cukup keren." ucap Melani menatap datar Daven.

Wajah Daven berubah masam, sudah bersusah payah dia bersiap-siap agar tampil menarik didepan Melani, tapi tetap saja penilaian gadis itu tidak sesuai ekspetasi.

"Kenapa dengan wajah lo?" tanya Melani.

Daven tak menjawab. Pria itu berjalan keluar dengan cara menghentak-hentakkan kakinya.

"Seperti bocah saja." cibir Melani saat Daven sudah menghilang dari balik pintu apartment.

Melani berjalan menyusul Daven yang sudah berada di parkiran. Pria itu terlihat kebingungan memilih motor, pasalnya semua motor terlihat sama disini.

"Motor kita di ujung." ucap Melani menunjuk motor berwarna hitam paling ujung, motor itu memang sudah disiapkan oleh Michelle untuk Melani, jika gadis itu datang ke Italy.

"Hm."

Bener-bener nih, si Daven. Perlu gue kasih pelajaran kayaknya. ~ Batin Melani.

Mereka mulai pergi meninggalkan area parkiran. Tidak ada percakapan diantara mereka saat diperjalanan, Daven fokus menyetir motor, sedangkan Melani hanya diam menikmati angin malam yang sejuk.

Tibalah mereka di Mall, Melani berjalan lebih dulu, meninggalkan Daven yang berada di belakangnya. Tujuannya hanya satu, ice cream.

Melani mengambil beberapa ice cream. Lalu, membayar menggunakan Black card miliknya. Katanya, Daven yang ingin membelikannya ice cream, tapi nyatanya Pria itu hanya berdiam diri menunggu Melani selesai membayar.

"Ayo, pulang." ucap Melani ketus.

🏍️🏍️🏍️

Di apartment, Michelle dan Mark baru saja pulang dari markas. Mereka mencari Melani disetiap ruang, tapi tidak menemukan gadis itu. Termasuk juga, Daven.

"Melani nggak ada bilang mau kemana gitu sama lo?" tanya Michelle kepada Mark.

"Nggak." jawab Mark.

"Gue takut dia diculik." ucap Michelle.

Mark menoyor kepala Michelle kedepan, "Mana mungkin Melani diculik, palingan Melani pergi sama calon suaminya."

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang