-Happy Reading-
Hari sudah menunjukkan waktu sore, Melani dan Daven sudah selesai membereskan barang-barang di rumah baru mereka.
"Finish." ucap Melani, sambil duduk di sofa.
"Aku akan pergi sebentar. Jika kau ingin pergi keluar, beritahu aku." ucap Daven, mengambil kunci mobil yang terletak di atas meja.
Melani menganggukkan kepalanya, "Baiklah." ucapnya.
Setelah kepergiaan Daven, Melani merasa bosan hanya bermain handphone tanpa ada teman bicara. Melani mengambil kunci motornya dan pergi tanpa tujuan.
Setelah menempuh perjalanan hampir 15 menit. Akhirnya, Melani berhenti di sebuah toko yang berjualan bakso, tempat langganannya.
"Bakso seperti biasa, pak." ucap Melani kepada penjual.
"Baik, siap, neng Melani." ucap penjual tersebut, yang sudah kenal dengan Melani.
Melani duduk di tempat yang paling ujung. Toko bakso di sini setiap sore biasanya sepi, tapi ketika malam tiba toko baksonya sangat ramai, dan sangat susah menyari tempat duduk.
"Pesan 1 lagi bakso, samain aja dengan gadis yang duduk di ujung." ucap seorang Pria yang tiba-tiba datang dan menunjuk ke arah Melani.
"Samain dengan pesanannya neng Melani ya?" tanya penjual bakso.
"Iya." jawab Pria itu, lalu berjalan menuju Melani.
Melani yang sibuk bermain handphone, tidak menyadari kehadiran Pria yang sudah duduk di depannya.
"Ekhem." Pria itu berdehem, agar Melani menyadari kehadirannya. Tapi, hasilnya nihil.
Pria itu mencoba sekali lagi, dan berdehem lebih kuat, "Ekhem!"
Melani mengangkat kepalanya, "Apasih?!" ucap Melani kesal karena terganggu.
Pria itu tersenyum menatap Melani, "Hey, Ale!" ucap Pria itu.
Melani terdiam melihat Pria di hadapannya, "Athala." satu kata yang terucap dari mulut Melani.
"Ini pesanan kalian." ucap penjual bakso yang tiba-tiba mengantarkan pesanan mereka.
"What are doing here?" tanya Melani.
"Menemanimu untuk makan bakso." jawab Athala.
"Kau membuntutiku?" tanya Melani lagi.
"Tentu saja, tidak. Aku memang ingin membeli bakso di sini untuk dibawa pulang, lalu aku melihat kau melintas dihadapanku dan berhenti di sini. So, aku mengubah niatku untuk makan di rumah, dan tetap di sini untuk menemanimu makan." jawab Athala panjang.
"Athala, aku sudah menikah. Kau tidak perlu menjagaku lagi." ucap Melani penuh penegasan.
"Aku tahu kau sudah menikah. Tapi, di mana suamimu sekarang? Kenapa dia tidak di sini?" tanya Athala.
"Dia sedang bertemu Reyfan." jawab Melani.
"Benarkah? Tapi, tadi aku melihat Reyfan dan temanmu yang lain sedang menuju kesini." ucap Athala.
"Jangan membuatku kesal, Athala."
"Mungkin, 3 menit lagi temanmu sampai di sini."
Melani tak menggubris ucapan Athala lagi.
"Bakso 6 porsi seperti biasanya, pak." ucap Bryan yang tiba-tiba datang bersama sahabatnya.
"Loh, itu Melani." ucap Sintia menunjuk Melani yang dipojokan. Namun, Melani belum menyadari kehadiran mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVAL |Ganar & Valentía|
ActionGAVAL adalah singkatan dari Dua geng motor GANAR & VALENTÍA. GANAR yang beranggotakan para Pria, sedangakan VALENTÍA yang beranggotakan para Gadis. Dipimpin oleh dua orang yang memiliki sifat yang sama: Dingin, cuek, dan jarang tersenyum. Kedua ge...