Part 25 GV🏍️

3.8K 203 11
                                    

-Happy Reading-

"WAIT!"

"Kalian tahu Melani mau kemana?" tanya Deviana, pasalnya Melani tidak mengatakan alasan kenapa dia menyuruh Deviana untuk membawa motornya ke bandara dan Deviana juga tidak menanyakan alasan kepada Melani.

Secara bersamaan mereka menggeleng, kecuali Mark.

"I think, i know where she is." jawab Mark.

Michelle melototkan mata ke arah Mark, bukankah mereka sudah berjanji tidak akan memberitahukan hal tersebut kepada siapapun.

"Melani per-."

"Melani pergi ke supermarket untuk beli ice-cream." ucap Michelle cepat.

"Nah, benar, Melani pergi ke supermarket." ucap Mark.

Deviana menatap curiga ke arah Mark dan Michelle. Tidak biasanya mereka bertingkah seperti ini, pikir Deviana.

"Don't look at me like that, Deviana." ucap Michelle tersenyum smirk.

🏍️🏍️🏍️

Tok! Tok!

Melani berdiri di depan pintu rumah seseorang, dan tidak berhenti mengetuk pintu rumah tersebut.

Tok! Tok!

"Eh, ternyata ada bel rumah." ucap Melani terdengar bodoh, setelah menyadari bahwa ada bel rumah di samping pintu.

"Kenapa lo kecil banget sih jadi benda mati?! Kan, gue jadi capek ngetuk pintu terus-terusan." gerutu Melani kesal sambil memencet bel terus menerus.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah, "Apa anda sedang mencari seseorang, Nona?" tanya wanita tersebut.

"Sebelumnya, saya minta maaf karena mengganggu waktu anda. Tapi, apakah benar ini rumah Athala Leonardo?" tanya Melani berucap sopan.

"Iya, benar. Tapi, tuan muda sedang tidak berada di rumah." jawab wanita tersebut.

Melani mengangguk paham, ternyata wanita ini adalah pengasuh yang pernah di ceritakan Athala kepadanya.

"Apakah saya boleh merepotkan anda sekali lagi?"

"Anda tidak merepotkan saya sama sekali, Nona."

Melani mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, "Tolong, berikan ini kepada Athala." ucap Melani memberikan sebuah bingkai foto.

"Dan katakan ini dari Melani, teman lamanya." sambung Melani.

"Baiklah, Nona. Saya akan berikan ini kepada Tuan muda."

"Kalau begitu, saya pamit pulang dulu."

Wanita tersebut mengangguk, "Hati-hati, Nona."

Melani menaiki motornya, melaju dengan kecepatan tinggi keluar dari gerbang rumah Athala. Di waktu yang bersamaan sebuah motor melaju memasuki gerbang.

Seorang Pria turun dari motornya, menghampiri wanita paruh baya tadi.

"Orang tadi siapa, bi?" tanya Pria tersebut.

"Dia bilang kalau nama dia Melani. Dia juga nyuruh bibi buat memberikan ini kepada Tuan Muda."

"Melani Putri Aletta." ucap Pria itu yang ternyata adalah Athala Leonardo.

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang