-Happy Reading-
"Menurut kalian, siapa Pria ini sebenarnya?" tanya Melani menatap Michelle dan Mark bergantian.
"Gue cuma curiga sama satu orang." ucap Mark.
"Siapa?" tanya Melani.
"Your old friend, Athala." jawaban Mark membuat Michelle bingung, karena Michelle belum pernah mendengar nama Pria itu.
"Who's Athala?" tanya Michelle.
"Junior gue waktu SMA dan dia juga orang yang dekat dengan Melani waktu Melani pertama kali masuk sekolah." jawab Mark.
"Kenapa lo bisa berpikir kalo itu adalah Athala?" tanya Melani sedikit ragu.
"Karena, selain lo cuma dia yang berasal dari Indonesia waktu itu."
"Sedangkan Deviana, Sintia, dan Fiqiara pertama kali masuk waktu lo udah kelas 11." Jelas Mark panjang.
Melani terdiam, dia ingin mempercayai apa yang dikatakan oleh Mark. Tapi, di lain sisi dia tidak begitu yakin bahwa musuh calon suaminya adalah teman lamanya.
"Mel!" Panggil Daven, Pria itu sudah berdiri di depan pintu.
"Dari tadi gue panggil-panggil, ternyata lo di sini." ucap Daven berjalan mendekati Melani. Lalu, merangkul pundak gadis itu.
"Lo udah selesai masak?" tanya Melani.
"Iya, udah. Nggak mungkin gue nyari lo tapi belum selesai masak." jawab Daven.
"Ya udah, ayo makan!" ajak Melani.
Baru saja Daven dan Melani berbalik badan, Mark dan Michelle sudah lebih dulu menghadang jalan mereka.
"Wait!" ucap Mark sambil merentangkan kedua tangannya.
"Lo masak apa, Ven?" tanya Michelle berdiri di belakang Mark. FYI, Michelle lebih tinggi dari Mark.
"Nasi goreng."
"Lo masak banyak gak?" tanya Mark.
"Kalau mau ikut makan, ikut aja. Nggak perlu banyak tanya!" ucap Melani kesal. Mereka tidak tahu apa jika Melani sudah sangat kelaparan.
Mark dan Michelle hanya cengengesan saja mendengar ucapan Melani.
Mereka langsung pergi ke ruang makan bersama. Saat Melani hendak duduk di samping Michelle, Daven menarik tangan Melani untuk duduk di samping dirinya. Begitu juga dengan Mark, Pria tersebut juga menarik tangan Melani.
"Woi, stop!" teriak Melani marah. Ingin makan saja harus merebutkan dirinya, pikir Melani.
"Gue duduk di samping Michelle aja." ucap Melani final.
Mark langsung melepaskan pegangannya dari tangan Melani, begitu juga dengan Daven.
Saat Melani sudah duduk di samping Michelle. Daven berjalan mendekati kursi Melani, dan langsung menggendong Melani, spontan gadis itu mengalungkan tangannya di leher Daven.
"Duduk di pangkuan gue aja." ucap Daven, mendudukkan Melani di atas pahanya.
"Malu, Ven." ucap Melani berbisik di telinga Daven. Bukannya menurunkan tubuh Melani, Daven malah memeluk erat pinggang Melani dengan tangan kirinya.
"Jangan banyak gerak, Mel." ucap Daven terdengar gelisah.
"Hah?" tanya Melani bingung dan masih bergerak gelisah di pangkuan Daven.
"Adik gue nanti tegang, Mel." jawab Daven.
Setelah mendengar jawaban dari Daven, seketika Melani berhenti bergerak dan menatap ke arah Daven dengan tatapan tak percaya. Mereka saling menatap intens satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVAL |Ganar & Valentía|
ActionGAVAL adalah singkatan dari Dua geng motor GANAR & VALENTÍA. GANAR yang beranggotakan para Pria, sedangakan VALENTÍA yang beranggotakan para Gadis. Dipimpin oleh dua orang yang memiliki sifat yang sama: Dingin, cuek, dan jarang tersenyum. Kedua ge...