Part 28 GV🏍️

2.4K 127 3
                                    

-Happy Reading-

Di sisi lain, seorang Pria sedang mondar mandir tak jelas di dalam kamarnya.

"Besok gue pakai baju apa ya?" tanyanya kepada diri sendiri.

"Yang pasti warna hitam, karena Melani menyukai warna hitam."

Pria itu berjalan menuju lemari, membuka laci dan mengambil sebuah kotak kecil.

"Beautiful gift for a beautiful girl." ucap Athala, membuka isi kotak yang ternyata adalah kalung dengan liontin yang berbentuk hati.

" ucap Athala, membuka isi kotak yang ternyata adalah kalung dengan liontin yang berbentuk hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Can't wait to see you tomorrow, Ale."

🏍️🏍️🏍️

Rumah Melani

"Loh, kok Daven di sini?" tanya mama Tania, saat melihat Daven dan Melani sedang duduk di meja makan.

"Numpang makan, tante." jawab Daven sambil tertawa kecil.

"Oh, mama kamu nggak masak, Ven?"

"Masak, tan. Tapi, tadi Melani bilang kalo dia mau masak nasgor. Jadi, ya Daven sekalian numpang makan aja." jawab Daven panjang.

"Yang di bilang Daven itu benar, Mel?" tanya Mama Tania kepada Melani.

"Panggil mama aja, jangan tante." ucap Mama Tania kepada Daven.

"Iya, Ma." jawab Melani.

"Oh, ya, Ma. Mark udah pulang?" tanya Melani, tidak mendapati Pria itu dimana pun.

"Loh, bukannya dia pergi sama kamu, Mel? Makanya Mama heran kenapa ada Daven di sini."

"Iya, tadi emang Mark sama Melani, tapi Michelle nyuruh Mark ke bandara buat jemput teman-teman yang lain. Dan sekarang masih belum pulang, kemana sih mereka?!" ucap Melani kesal dan juga cemas.

"Tenang aja, mungkin mereka singgah ke suatu tempat." ucap Daven menenangkan.

"WELCOME HOME!" teriak seseorang dari arah luar.

Melani dan Daven segera berlari ke arah pintu. Wajah Melani langsung berubah datar ketika melihat Serkan.

"What is he doing here?!" tanya Melani terdengar kesal.

"Udah gue bilang, Melani pasti kesal." bisik Mark kepada Steve.

Steve tidak menanggapi ucapan Mark. Pria itu menatap Serkan yang berada di sampingnya dan pandangan Serkan tidak lepas dari Melani.

"Mereka siapa?" tanya Daven berbisik kepada Melani.

"Steve and Serkan." jawab Melani. Tapi, pandangan gadis itu tidak lepas dari Serkan, Melani menatap Serkan dengan tajam.

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang