Part 14 GV🏍️

6.6K 447 49
                                    

-Happy Reading-

"Ssttt, kok Melani bilang nggak sih? Emang Daven siapanya, kalo bukan calon suami." bisik Reyhan ditelinga Bryan.

"Babu." jawab Bryan singkat.

"Siapa yang lo sebut babu?!" teriak seseorang dari arah belakang mereka.

"Mampus!" ucap Reyhan menyenggol lengan Bryan.

"Jangan bilang kalo itu Daven!" ucap Bryan yang sudah ketar ketir mendengar teriakan Daven.

"Itu emang Daven." ucap Deviana.

Bryan dan Reyhan menoleh ke belakang. Dan benar saja, disana terlihat Daven yang berjalan menghampiri mereka.

Tapi, Daven tidak sendiri. Dia bersama seorang gadis yang berjalan disampingnya.

Semua orang melototkan matanya. Tadi melihat Melani pergi bersama Mark, dan sekarang melihat Daven bersama seorang gadis.

Melani menatap Daven dengan tatapan datar. Sungguh, dia masih merasa kesal terhadap Daven.

"Itu siapa, Mel?" bisik Mark ditelinga Melani.

"Daven. Ketua Ganar." ucap Melani masih memperhatikan Daven dari ujung ke ujung.

Mark hanya mengangguk paham.

"Gue, Marcus Franz." Mark menjulurkan tangannya kepada Daven.

"Gue, Daven Richard." ucap Daven menerima uluran tangan Mark.

"Ayo, Mel. Katanya mau nemenin gue keliling Kampus." ajak Mark.

"Ayo, Kak." Melani langsung menggenggam tangan Mark. Berjalan meninggalkan mereka semua.

Melihat hal itu, membuat Daven menjadi kesal. Rasanya ingin menghukum Melani yang secara terang-terangan menggenggam tangan Pria lain.

"Jangan cemburu! Lo juga bawa cewek lain didepan Melani." ucap Deviana memandangi Daven dengan wajah mengejek.

"Misalkan Melani sama Kak Mark jadian, gue setuju tuh. Apalagi banyak anak valentía yang ngeship hubungan mereka berdua." ucap Sintia ikut menimbrung.

"Nggak nyangka sih gue, ternyata lo jalan sama pacar dari teman kita sendiri." ucap Reyhan.

Mendengar tuduhan yang diberikan oleh teman-teman Daven. Gadis asing itu membuka suara, "Kalian salah paham!" ucap gadis itu yang memiliki nama Clara.

"Salah paham gimana maksud lo?!" tanya Fiqiara ngegas.

"Perkenalkan nama gue, Clara. Pacarnya Erick. Dan pacar gue itu anggota dari Ganar." ucap Clara memperkenalkan dirinya.

"Kita tau itu! tapi kenapa lo bisa pergi bareng Daven?" ucap Reyfan. Tumben saja Pria ini berbicara, biasanya hanya menyimak.

"Jadi gini, waktu gue sama Erick mau ke kampus. Kita diserang sama anak geng motor lain. Apalagi mereka ramai, mana mungkin Erick bisa ngalahin mereka yang main keroyokan. Untung aja tadi Daven lewat jalan situ. Kalo nggak? ya nggak tau gimana lagi nasib gue sama Erick." jelas Clara panjang lebar.

"Anak geng motor mana?" tanya Bryan.

"Lionz." jawab Daven.

"Ohh, Para anak curut. Beraninya main keroyokan." ejek Reyhan.

Geng motor Lionz,  Musuh terbesar dari Ganar. Obsesi mereka untuk mengalahkan Ganar terlalu tinggi. Sampai-sampai melalukan tindakan pengeroyokan terhadap anggota Ganar, tidak hanya sekali tapi berulang kali terjadi.

"Ck! Lemah!"

"Sekarang, pacar lo dimana?"

"Di perjalanan."

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang