GAVAL |Ganar & Valentía|

Part 44 GV🏍️

-Happy Reading-

Di malam hari, saat sudah pulang ke rumah. Melani masih memegang dan menatap surat dari Athala, tanpa niat ingin membacanya.

Daven yang melihat istrinya seperti itu merasa tidak tenang, "Ada apa? kenapa kau tidak membuka dan membaca surat itu?" tanya Daven menunjuk surat yang di pegang Melani.

Melani menatap suaminya, "Aku merasa surat ini adalah surat perpisahan dari Athala untukku." ucap Melani sedih.

Daven mengambil surat tersebut dari tangan Melani. Dia membaca dengan sangat teliti di setiap kata-kata yang tertulis di dalam surat tersebut.

Setelah membaca surat tersebut, Daven tidak mengatakan sepatah kata pun, dia lebih memilih untuk memeluk Melani.

Melani membalas pelukan Daven, sambil meneteskan air mata, "Dia sudah pergi." ucapnya sambil menangis.

Daven mengelus rambut Melani, berniat untuk menenangkan istrinya, "Dia pasti akan kembali." ucap Daven.

Daven merasa senang bahwa Athala sudah pergi jauh dari kehidupan mereka, tapi Daven juga tidak menyangka bahwa Athala akan melepaskan Melani begitu saja.

🏍️🏍️🏍️

6 months later

Seorang wanita hamil menuruni anak tangga sambil mengelus perutnya yang kelihatan sudah membesar.

"Wifey." panggil seseorang, dari ruang tamu.

Daven menghampiri Melani yang sedang hamil 5 bulan. Tidak hanya Melani, ketiga sahabatnya juga sedang hamil, Deviana hamil 4 bulan, Sintia hamil 3 bulan 2 minggu, dan Fiqiara baru memasuki bulan ke-3.

Daven menuntun Melani berjalan menuju ruang tamu, "Apa kau mau sesuatu?" tanya Daven.

Sampai sekarang, Melani masih mengidam hal-hal yang wajar. Berbeda dengan Fiqiara, setiap hari mengidam hal-hal aneh, contohnya, Fiqiara pernah menyuruh Reyhan untuk mencuri mangga pak RT saat tengah malam, dengan alasan anak yang dikandungannya menginginkan hal tersebut.

Tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi, Ting! Tong! Ting!

"Mungkin itu Reyfan dan Sintia yang datang." ucap Melani, sebelumnya Sintia sudah membuat janji untuk datang ke rumah Melani bersama suaminya, Reyfan.

Daven berjalan untuk membukakan pintu. Ceklek! pintu terbuka, Daven cukup terkejut dengan siapa yang dia lihat di depan rumahnya saat ini. Seseorang yang sudah pergi 6 bulan yang lalu, kini datang kembali.

"Hey, Ven?" sapa pria tersebut sambil tersenyum.

"Athala." ucap Daven, masih menampilkan ekspresi terkejut.

Tidak lama setelah itu, Reyfan dan Sintia datang. Mereka berdua cukup terkejut juga sama seperti Daven saat melihat Athala.

"Athala." ucap Reyfan dan Sintia bersamaan.

Daven mempersilahkan mereka bertiga untuk masuk. Melani menatap tajam Athala, sambil mengelus perutnya.

"Sudah berapa bulan kau hamil?" tanya Athala.

"5." jawab Melani ketus.

Jujur saja, Melani masih merasa kesal dengan tindakan Athala yang tiba-tiba meninggalkannya tanpa mengatakan apapun, dan malah memberikan sebuah surat.