Part 11 GV🏍️

8K 525 48
                                    

-Happy Reading-

"ASSALAMUALAIKUM, ORANG-ORANG CANTIK DATANG." teriak Fiqiara saat memasuki rumah Deviana. Sebelumnya Deviana sudah menyuruh mereka datang sesuai permintaan Mama Raina. Mereka yang dimaksudkan adalah Melani, Sintia, dan yang paling heboh, Fiqiara. Mereka datang lebih awal agar bisa membantu sesuatu, jika dibutuhkan.

"WAALAIKUMSALAM, INI RUMAH BUKAN KEBUN BINATANG, FIQIARAAAA." ucap Mama Raina ikut berteriak dari arah dapur.

Langsung saja mereka menuju arah dapur setelah mendengar teriakan dari arah dapur.

"Ma'sha'allah rajin banget, Tante." ucap Fiqiara.

"Hai, Tante." sapa Melani kepada Mama Raina.

"Hai, Tante." ucap Sintia ikut menyapa.

"Kalian cantik-cantik banget ya." puji Mama Raina kepada mereka bertiga.

"Jelaslah, tadi kan Fiqiara bilang orang-orang cantik datang. Apalagi kita ini udah cantik dari lahir." ucap Fiqiara dengan PD-nya.

"Tante nggak muji kamu, Tante muji mereka berdua."

"Halah, alasan Tante aja tuh. Padahal yang pengen Tante puji itu Fiqiara kan? Ngaku aja Tante." ucap Fiqiara menaik turunkan alisnya guna menggoda Mama Raina.

"Alis kamu kenapa? pengen dicukurin?"

"Hehe, nggak deh."

"Deviana dimana, Te?" tanya Sintia.

"Di kamar."

"Ohh ya Te, Deviana pengen dijodohin sama siapa?" tanya Sintia. Sebab Deviana hanya mengatakan bahwa dia akan dijodohkan tapi tidak memberitahu dengan siapa ia dijodohkan.

"Bryan, teman kampus kalian." jawab Mama Raina.

Otomatis mereka melototkan matanya, terkejut.

"What?!" teriak Fiqiara dengan suara cemprengnya.

"Seriusan, Te?!" teriak Sintia tak percaya.

"Seriously?!" teriak Melani juga ikut terkejut.

Mama Raina mengangguk sebagai jawaban, "Iya."

"Kenapa kalian sebegitunya sih dengar nama Bryan?" tanya Mama Raina penasaran, menatap ketiga gadis di depannya secara bergantian.

Mereka menggaruk tengkuknya yang tak gatal, tidak tahu harus mengatakan apa.

"Nggak papa, Te. Cuma terkejut aja, Hehe." jawab Fiqiara dengan cengengesan.

"Yaudah deh, kamu ke kamar Deviana aja. Sedangkan Melani sama Sintia bantu tante masak dulu." ucap dan perintah Mama Raina.

"SIAP, TANTE RAINA!"

°°°

Fiqiara telah sampai dan berdiri di depan kamar Deviana.

"DE, DE, BUKA PINTUNYAAAA."

"BUKAAAA PINTUNYAAAA...."

"BUK-."

ceklek!

"Astagfirullah, lo belum siap lagi. Ini udah jam berapa, De?!" ucap Fiqiara saat melihat Deviana membukakan pintu dengan tubuh yang hanya berbalut handuk sampai lutut.

"Jam 19:15, cepat masuk!" ucap Deviana.

Fiqiara masuk ke kamar Deviana dan langsung merebahkan tubuhnya di king size bed milik Deviana. Matanya tertuju pada sebuah kotak kado yang terbungkus rapi.

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang