Prolog

21.4K 1.1K 121
                                    

Hey guys!

Ini cerita kedua yang aku tulis, I hope you would like this story☺️💙

-Happy Reading-

Tok tok tok

"Melani bangun, nanti kamu telat ke kampus. Jangan lupa hari ini hari pertama kamu masuk. Cepat Melani!" teriak wanita paruh baya bernama Mama Tania di depan pintu kamar putri tunggalnya, Melani Putri Aletta.

"Iya mah, bentar lagi." sahut Gadis itu dari dalam kamar.

"NGGAK ADA BENTAR-BENTAR. CEPAT ATAU MOTOR KAMU MAMA SITA?" teriak mama Tania seraya mengancam.

"Iyaa mah, ini udah bangun." dengan nyawa yang masih belum terkumpul semua dan perasaan kesal atas ucapan mamanya yang selalu saja motor yang menjadi ancamannya, Gadis itu turun dari ranjang dan berjalan memasuki kamar mandi guna membersihkan diri.

Setelah selesai acara mandi pagi, Gadis itu turun kebawah menghampiri sang mama yang sudah berada di meja makan.

Mamanya menatap outfit anaknya yang bukan seperti anak kuliahan bahkan lebih tepat ingin balap motor.

Mamanya menatap outfit anaknya yang bukan seperti anak kuliahan bahkan lebih tepat ingin balap motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Contoh outfit Melani)

"Kamu ingin kuliah atau balapan?, Kuliah jurusan manajemen bisnis tapi pakaian seperti ingin balapan saja." cibir mama Tania.

"Kuliah." jawab Melani singkat, jelas dan padat.

"Masih pagi, udah cosplay jadi kutub utara aja kamu."bukan mama Tania yang berkata melainkan papanya, Papa Arsen.

"Udah pa, jangan digituin nanti penyakitnya bakal nambah." ucap mama Tania mengelus lengan suaminya

"Emang Melani ada penyakit, ma? tanya papa Arsen panik.

"Ada." jawab mama Tania.

"Penyakit apa tuh?" tanya papa Arsen penasaran.

"Penyakit irit ngomong, garis keras cosplay jadi kutub utara." jawab mama Tania.

"Jahahaha, emang ada penyakit itu?" Papa Arsen berhenti tertawa dan bertanya kepada istri tercinta dengan raut wajah yang dibuat bingung.

"Ya, nggak ada lah suami dugong." sekarang giliran mama Tania yang tertawa melihat wajah kesal suaminya.

"Pah, mah, aku pergi dulu." ucap Melani bangkit dari kursi dan menyalami kedua tangan orang tuanya secara bergantian.

"Belajar yang benar, supaya bisa ngurus perusahaan papa." ucap papa Arsen.

"Iya, Assalamualaikum." ucap Melani

"Waalaikumsalam."

Melani berjalan keluar rumah, menuju garasi, dan mengeluarkan motor kesayangannya. Melani said, mengendarai motor lebih baik untuk menghindari kemacetan di jalan raya.

GAVAL |Ganar & Valentía|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang