4.)WAKTU BERSAMANYA

3.2K 347 468
                                    

Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja.

Haii

•Happy reading•
-
-
-

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Banyak siswa-siswi dari Sma cakrabinaya antusias untuk pulang. Ada yang menunggu angkot, menunggu jemputan, bersepeda, dll.

"Pulang bareng gue ya Nat!" tawar Savita membuka pintu mobil yang sudah ada Sagara di dalamnya tertidur pulas. Katanya lagi tidak enak badan. Jadi, ia tidak masuk kelas jam terakhir. Savita sudah menyuruhnya istirahat di UKS, tapi Sagara malah memilih untuk tidur di dalam mobilnya saja. Enak katanya, banyak susu.

"Gue bisa pulang sendiri kok Vit, lo pulang duluan aja, kasian Saga." tolak Nata kasihan melihat Sagara yang sudah pucat. Bocah itu ternyata belum sembuh total.

"Tapi lo---"

"Dia pulang bareng gue." ucap seseorang yang sedang menaiki motor sport hitam polos bertulisan 'Dewantara' di bagian depannya.

Savita menyipitkan mata. "Lo anak baru itu kan? Sejak kapan lo dekat sama sahabat gue? " tanyanya heran.

"Sejak tadi." Dewa memandang ke arah Nataya yang langsung mendapat tatapan mematikan dari gadis itu.

"Bener Nat? " tanya savita pada Nata.

Nata mengangguk pelan. "Iya, gue uda janji pulang bareng sama dia" jelasnya.

"Yauda, gue duluan ya Nat," pamitnya.

"Jagain sahabat gue!" ucapnya ke Dewa kemudian menyalakan mobil dan perlahan menghilang dari pandangan keduanya.

"Ayo naik!" titah Dewa sambil memasang helm di kepalanya.

Merasa jok belakangnya tidak berat sama sekali, 'dia sekurus itu?' tanyanya dalam hati. Ia lalu menoleh kebelakang.

"Loh Na, kenpa gak naik-naik?"

Nataya memandang asing motor itu.

"Cara naiknya gimana? gue, takut terjungkal." jawabnya membuat Dewa tertawa."Ishh! gue serius." ucap Nata memonyongkan bibir lucu.

"Sini..." mengulurkan telapak tangannya kebelakang. "Pegang tangan gue kalau naik."

Nata pun langsung meraih tangan Dewa lalu naik kemotor pria itu. Jujur, Nata pertama kali naik di motor seperti ini.

"Kalau lo ga mau terjungkal, pegang gue." sarannya kemudian Nata memegang dua bahunya.

"Bukan di situ."

"Trus di mana? " tanya Nata bingung.

Dewa melingkarkan tangan Nata di pinggangnya membuat gadis itu maju kedepan memeluknya. "Di sini."

Nata membelalakkan matanya. "Modus lo!"

"Yasudah kalau gak mau, jangan salahin gue kalo lo terjungkal." ucap pria itu lalu menyalakan motornya menembus jalanan bersama Nata yang terus memeluknya dari belakang. 'nyaman' itu yang Dewa rasakan sepanjang jalan.

•••

"Kenapa berhenti di sini? " di lihatnya Nata menyuruh ia berhenti di depan sebuah cafe. "lo mau makan? "

AIR MATA DARI SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang