22.) HARI KE-2&DUKA

2.3K 132 1
                                    

Dan pada akhirnya kamu mengerti bahwa semua berakhir dengan rasa sakit.
_

___________________________________

Jangan masuk ke dalam  hatiku. Seseorang pernah menghancurkannya dan aku terluka. Aku takut jika kau masuk, kau akan ikut terluka bersamaku.

-Kelvin Aditya Lengkasa
____________________________________

🦋🦋

Tepat di hari selasa, seluruh murid SMA Cakrabinaya melaksanakan hari ke dua semester akhir setelah berperang dengan soal-soal di hari senin kemarin.

"Teman-teman, gua mau ngasih kabar duka. Tolong beri waktunya sedikit untuk memperhatikan. " pinta Kelvin sebagai ketua kelas 11 Ipa 3.

Sontak semua murid di dalam kelas itu melihat serius ke arah Kelvin yang sudah berdiri  di depan.

Setelah melihat semuanya fokus, Kelvin tersenyum lega bersiap untuk berbicara.

"Jadi, gua baru aja dapat info dari pak Adi kalau Mona gak bisa ikut ulangan lagi karena nyokapnya meninggal. "

Semua orang nampak sedikit terkejut, biasa aja, kasihan, dan masih banyak lagi ekspresi wajah mereka yang sama sekali Kelvin tidak ketahui.

"Gua sebagai ketua kelas, berharap partisipasi kalian atas cobaan yang menimpa Mona, teman kita. "

"Gaakan gue berduka sama orang seperti dia. "

"Rasain tuh! Makanya jadi orang jangan sok iye! "

"Bodoamat. Gue benci sama dia. "

"Teman kita? Temen lu aja kali. "

Hujatan demi hujatan Kelvin dengar dengan jelas. Ia tidak tahu kenapa mereka sebenci itu dengan Mona.

Sebagai ketua kelas, ia harus berusaha lebih  dewasa dari teman sekelasnya.

"Gue mohon kalian tenang dulu." ujar Kelvin terlihat bijaksana.

"Gue gak tau dan gak paham kenapa kalian sebenci itu sama Mona. Maybe dia banyak salah sama kalian dan dia terlihat pendosa di mata kalian. " ucap kelvin menarik napas tenang.

"Tapi, seburuk apapun dia, kasih celah untuknya  memperbaiki diri dan perlakukan ia layaknya manusia yang pantas dihargai." sambungnya.

Salah satu pria di dalam kelas itu tertawa menjengkelkan. "Cewek murahan kayak dia gapantas untuk dihargai! "

Bugh!

Satu kepalan tangan dari Guntur tepat mengenai hidung mancung Baron sehingga mengeluarkan darah yang segar.

"Maksut lo apa Anjing?! " Tanya Baron merasa terkejut mendapat serangan tiba-tiba.

Guntur tersenyum miring. "Sial. Harusnya yang gua sobek  itu mulut sampah lo."Ujarnya seraya meilihat kepalan tangannya.

"Coba sekali lagi kali ya? Supaya tepat sasaran. " lagi-lagi pria itu tersenyum psikopat ke arah mangsanya. Baron tidak akan berani melawan jika itu Guntur. Karena ia tahu Guntur memiliki kekuasaan di sekolah ini karena ayahnya adalah kepala sekolah. Sekali ia bermasalah dengan pria itu, dirinya akan ditendang keluar dari sekolah ini.

"Udah Tur. Lu mau dipanggil lagi ke ruang BK? Ini semester, loh." ucap Keanu berusaha menenangkan Guntur yang berada di puncak emosi.

"Kalian semua dengar!" Guntur menunjuk Baron. "Terutama lo. "

AIR MATA DARI SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang