Jika kuceritakan kisah hidupku, mungkin kau tidak akan percaya bahwa aku sekuat ini.
________________________
Kalau Nata memperlakukan bunda seperti cara bunda memperlakukan aku, bunda akan membenciku.
-Nataya Chandara
_________________________🦋🦋Happy reading 🦋🦋
Di rooftop sekolah, Dewa memandang kosong ke arah Nata. Tatapannya menandakan bahwa ia sangat merasa bersalah terhadap gadis itu.
"Maaf. " air mata pria itu jatuh membasahi pipi mulusnya.
"Maaf telah ingkar janji, " sambungnya duduk bersimpuh di hadapan Nata.
Nata tersenyum tipis, lalu ikut duduk di hadapan Dewa. Ia mengusap lembut kepala pria itu lalu memeluknya.
"Nangis aja gapapa. " Ucap Nata melihat Dewa berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Mendengar itu, tangis Dewa seketika pecah di dalam pelukan gadisnya. Selama ini dia tidak pernah menunjukkan air matanya kepada siapapun, bahkan dengan orangtuanya sekalipun. Tapi entah kenapa jika bersama Nata ia merasa tidak dihakimi dan bebas berekspresi apa saja tanpa rasa khawatir, malu, dan dituntut. Ketahuilah ia sangat beruntung.
"Maaf aku cengeng," katanya sembari terisak.
Nata menepuk pelan bahu Dewa.
"Aku tahu kalau kamu itu laki-laki. Semua orang juga tahu. Aku mengerti, ada ego tertentu yang membuat para laki-laki selalu ingin tampak lebih kuat di hadapan perempuan, bahkan jika perempuan itu adalah orang terdekatnya sekalipun. " ucap Nata pelan.
"Aku bisa merasakan kesedihan kamu. Jadi, gak perlu bersusah payah untuk merahasiakannya, karena aku akan tetap merasakannya, walaupun aku belum tahu apa masalahnya. "
"Aku brengsek, Na. " ujar pria itu.
"Sebelum kamu minta maaf, aku sudah lebih jauh maafin kamu. " ucap Nata tulus.
Gadis itu menghembuskan napas pelan.
"Pergi aja nanti. Tentang aku, kamu gak perlu cemas. Aku akan tetap baik-baik aja selama kamu masih ada di bumi. "
Dewa mengangguk pelan. Ia lalu melepas pelukannya dan beralih menatap mata Nata yang mendamaikan.
"Aku adalah pria yang beruntung bisa milikin kamu. Aku adalah orang yang paling bahagia di semesta ini." beo Dewa membuat Nata tersipu malu.
"Ish! Dasar tukang gombal. " ucap Nata menahan salting.
Seperti biasa, pria itu mengacak-acak rambutnya.
Keduanya lalu berdiri kemudian beralih duduk dengan nyaman di pinggir rooftop itu.
"Dewa, aku boleh nanya ga? "
"Soal apa? "
"Tujuan kamu ke Indonesia itu sebenarnya apa? Kok mau ke London lagi? " tanya Nata heran.
Tangan Dewa bergerak merapikan rambut hitam Nata yang berantakan ulah angin.
"Sebenarnya, niat aku ke sini itu cuma mau ketemu sama mama. Selama di London aku cuma home scooling, dan belajar berbisnis sama papa. Dari kecil aku emang uda menjadi ahli waris papa, karena cuma aku anak satu-satunya. Sejak cerai, papa gak mau nikah lagi dan cuma fokus untuk kerja."
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR MATA DARI SEMESTA
Teen Fiction"Aku yang berdarah, dia yang kau rawat dengan cinta. Mengapa?" 🦋🦋 "Nata selalu ingin menjadi Nara, agar bunda dan ayah lihat." Start------->30 september 2021