10.)RETAK

2.5K 277 234
                                    

Orangtuaku memang masih hidup. Hanya saja, kasih sayangnya yang mati.

•Happy reading•

Nataya chandara
Dewa, uda sampai? 20:00

Dewantara
Uda, cantik. 20:02

Nataya chandara
Syukurlah. Btw, yang lo bilang tadi itu cuma becanda, kan? 20:02

Dewantara
Yang mana? 20:02

Nataya chandara
Yang lo bilang mau nikah sama gue. 20:03

Dewantara
Gue, serius, Nat. 20:03

Nataya diam sejenak setelah membaca pesan dari Dewa. Pipinya seketika merah merona. Jantungnya berdebar kencang dari biasanya. Ingin sekali ia berteriak kencang saat ini juga. Sungguh, ketikan dari pria itu mampu membuatnya gila.

"Enggak. Jangan sampai gue jatuh cinta sama dia. Oke, Nata,Tenang.lo harus tetep terlihat baik-baik aja." ucapnya pada diri sendiri. Dan kembali mengetik sebuah pesan di hp nya. "gue harus ngalihin topik, supaya gak ketahuan salting."


Nataya chandara
Eh, tadi lo belum cerita kan? 20:10

Dewantara
Besok gue cerita. 20:10

Baru saja ia ingin membalas pesan dari pria itu, Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk di WhatsApp nya.

Sagara
Nata, besok pasangin saga dasi 20:11

Nataya chandara
Pasang sendiri. Katanya uda besar 20:11

Sagara
Ihh ndabisaaaa 20:11

Nataya chandara
Manja dasar. 20:11

Sagara
Ndamanjaaa. Tapi emg ndabisaa 20:11

Nataya chandara
Ck. Iya besok! 20:12

Tutup Nata kemudian meletakkan hp nya sembarangan. ia bingung dengan sikap Saga yang berubah-ubah itu. Tadi sore yang ia lihat, Sagara sudah seperti layaknya orang dewasa. Tapi, entah kenapa malam ini pria itu berubah manja lagi seperti dulu. 'Mungkin, ia merindukan Vita.'

"NATAA CUCI PIRING!" panggil sang bunda memerintah di bawah sana.

"Iya bunda..." sahut Nata kemudian bergegas kearah dapur menyelesaikan tugasnya.

Setelah sampai di dapur, ia melihat Nara dan Bram bermain layaknya anak kecil yang masih berusia 6 tahun.

"Masak air dulu sana!" titah Soraya sibuk menyiapkan makan malam.

"Buat apa bunda?" tanyanya bingung.

"Nara mau minum obat. Tadi, kepalanya sedikit sakit." ucap Soraya menjelaskan. Nataya hanya mengangguk paham dan segera memasak air seperti yang di perintahkan Soraya. 'padahal Nara Main-main aja tuh sama ayah. Sakitnya di mana?'

AIR MATA DARI SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang