Tidak mencintai siapapun, rasa cintaku sudah habis untuk diriku sendiri.
________________
Dari banyaknya pertanyaan, kenapa tidak ada yang menanyakan apakah aku baik-baik saja?
-Nataya
_________________Tak terasa, enam hari telah dilalui oleh seluruh Murid di SMA CAKRABINAYA. Dengan segala ambisi, perjuangan, untuk belajar demi semester tahun ini.
Tak jarang juga ada Murid yang belajar mati-matian hingga sakit akibat mengorbankan jam tidurnya. Tentu saja ia lakukan demi memenuhi segala tuntutan dari orang-orang. Kasihan sekali. Tapi mau bagaimanapun, bumi ini sudah di penuhi oleh manusia-manusia penuntut memang.
Dan hari ini, tibalah mereka di puncaknya. Ya, hari terakhir semester. Sudah seminggu lamanya.
"Nat, Nara pulangnya bareng sama kamu ya? " ucap Soraya ketika berada di depan sekolah Nata.
"Tumben bunda. Kenapa? " tanyanya.
"Bunda ada urusan. "
Nata mengangguk pelan pertanda ia mengerti. "Kalau gitu, tunggu gue di depan sekolah lu ya Nar, jangan pergi kemana-mana, jangan mau diajakin pulang sama orang lain selain gue, ja---"
"Iya iya. Aku mengerti, Nata. Kamu bawel sekali. " potong Nara tidak tahan dengan ocehan kembarannya itu.
"Yasudah, gue duluan ya, nanti telat. " ucapnya kemudian menyalami tangan Soraya.
"Nara, sini deketan. Gue mau ngasi tau lo sesuatu. "
"Apa? " tanyanya seraya mendekat ke arah Nata.
Cup.
Satu ciuman berhasil Nata berikan, membuat kembarannya itu merasa geli.
Melihat raut wajah Nara yang seperti itu, Nata tertawa puas."Nata berangkat ya! Makasi bundaa! " ucapnya kemudian melangkah keluar dari sebuah mobil berwarna putih.
Pagi ini, Nata terlihat bahagia sekali. Senyum manis terlukis di wajahnya sembari ia berjalan menyapa dengan ramah semua orang. Meski ia tidak mengenalinya.
Dapat ditebak penyebab bahagianya kali ini. Memangnya, apa yang paling bahagia dari seorang ibu yang mengantar anaknya ke sekolah? Mungkin bagi semua orang itu hal yang biasa saja. Tapi tidak dengan Nata. Baginya, itu sesuatu yang sangat luar biasa indah. Karena ia baru kali ini merasakannya.
"Nat, lu gak cape senyum terus? " tanya Mona heran.
"MONAA GUE BOLEH PELUK LU GASII! GUE SENENG BANGET! " heboh Nata tanpa aba-aba langsung meluk mona dengan erat. Membuat semua orang di sepanjang koridor itu menatap keduanya mengerikan.
"Gue tau kalian berdua akhir-akhir ini dekat. Tapi kamu gak sampe belok dan selingkuhin aku juga kali Na. Tega banget kamu. " ucap Dewa terlihat frustasi melihat keduanya.
"Gws ya kalian berdua. " sambung Sagara.
"Astaga, kalian berdua menakutkan sekali." tambah Guntur.
Nata kemudian tersadar, ia memeluk Mona dengan sangat erat hingga tidak bisa bernapas.
Ia terkekeh "sorry Mon, gue bahagia banget hari ini," ucapnya cengengesan.
"Remuk nih tulang gue. Bahagia kenapasi?" tanya Mona penasaran.
"Adadehhhh. " jawab Nata menyebalkan lalu pergi begitu saja meninggalkan Mona.
🦋🦋
Di bawah pohon, beberapa anak remaja dengan seragam putih abu-abu sedang mengistirahatkan tubuhnya melepas beban tekanan selama seminggu itu. Tentang hafalan, rumus, praktek, semua yang berhubungan dengan pelajaran sejenak mereka hanyutkan di dalam pikiran.
Mereka baru saja menyelesaikan ulangan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR MATA DARI SEMESTA
Teen Fiction"Aku yang berdarah, dia yang kau rawat dengan cinta. Mengapa?" 🦋🦋 "Nata selalu ingin menjadi Nara, agar bunda dan ayah lihat." Start------->30 september 2021