Cinta tidak mengajarkan kita jadi pengemis. Kalau dia ingin menjauh, lepaskan.
-agns.16
______________________________
Bisaku cuma mencintaimu. Selebihnya terserah kamu mau bagaimana, asal jangan menghilang.
-Sagara
________________________________
Tuhan, dia kesederhanaan semesta yang sulit kuterjemahkan logika.
-Dewantara
--------------------------------------------------🦋🦋
"Dasar jalang! " di koridor sekolah nampak jelas seorang siswi yang sedang menindas siswi lain, dan disaksikan jelas oleh beberapa murid lainnya dini hari itu.
Mona menarik kerah baju milik siswi yang memakai seragam sama dengannya. Ia melirik sebuah tulisan angka romawi sepuluh dibahu kiri gadis itu. Benar sekali dia adalah adik kelasnya.
Ia tersenyum miring, kemudian mendorong tubuh siswi itu hingga membentur tembok dengan kasar.
"Masih kecil lu uda jadi pelacur ya? " siswi itu tetap diam menunduk walau Mona mempermalukannya di depan banyak orang.
Melihat lawannya diam saja, Mona menjadi semakin jengkel. Ia membelai lembut rambut panjang gadis itu lalu kemudian menariknya dengan puas hingga mangsanya meringis kesakitan.
"Kenapa diam aja? Sini lawan gua! " sebuah pisau kecil sudah ia genggam sejak tadi bersiap untuk menyerang Lauren, adik kelas yang membuatnya sangat marah sepagi ini.
"Mona stop! " lerai Guntur ketika melihat Mona ingin melayangkan pisau kearah lawannya. Dengan sigap ia mengunci tubuh Mona dan membuang pisau itu jauh.
"lepasin gua brengsek! "
"Lu mau bunuh anak orang hah?! " Guntur beralih menatap mata Mona yang tajam itu. Mata yang sudah dipenuhi amarah tingkat tinggi.
"Gausa ikut campur," sudut bibir gadis itu terangkat. "Lu tau apa? "
Ia lalu menunjuk Lauren yang masih diam terkejut.
"Gara-gara jalang itu selingkuh sama bokap gua, malaikat gua menderita! "
"Nyokap gua koma Guntur!" matanya berkaca-kaca. Hal itu bukan hanya menghancurkan keluarganya, tapi juga menghancurkan benteng pertahanan hidupnya. Ia hancur.
Mata yang menunjukkan dendam dan amarah itu berubah menjadi mata yang menyimpan banyak serpihan luka di dalamnya. Guntur kini sadar, perempuan yang di nilai buruk oleh banyak orang itu ternyata berasal dari keluarga yang berantakan. Pantas saja.
"Kalian cepat ke kelas, ulangannya udah mau mulai. " pinta Nata ketika menghampiri keduanya. Ia tahu keributan yang diciptakan Mona pagi ini. Hanya saja ia acuh dan tidak ingin peduli. Fikirnya Mona memang selalu seperti itu, hubungan mereka juga tidak terlalu dekat. Jadi ia tidak ingin ikut campur.
Lauren? Entah sejak kapan wanita itu sudah menghilang.
"Lu bisa ikut semester gak Mon? " tanya Guntur memastikan.
Tanpa sepatah katapun, Mona keluar dari sekolah itu meninggalkan Guntur dan Nataya yang menatapnya kosong. Nata yang menyimpan banyak tanya dan Guntur yang sudah paham jika Mona pergi untuk menenangkan dirinya.
"Dia lagi ada masalah, nanti gua yang bicara sama gurunya. " ujar Guntur ketika melihat raut bingung Nata.
Gadis itu mengangguk.
🦋🦋
"Na, aku ada bekal. Kata mama suruh kasi ke kamu. " bisik Dewa pelan.
Nata yang sedang belajar itupun terpaksa menututp buku belajarnya dan beralih menatap pria itu. "Nanti aja, ya? Ulangannya uda mau mulai nih. ' katanya pelan. Takut mengganggu konsentrasi anak lain yang sedang belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIR MATA DARI SEMESTA
Teen Fiction"Aku yang berdarah, dia yang kau rawat dengan cinta. Mengapa?" 🦋🦋 "Nata selalu ingin menjadi Nara, agar bunda dan ayah lihat." Start------->30 september 2021