PROLOG

1.1K 32 1
                                    

Selamat datang di lapak baruku,
Sebenarnya belum mau publish sih,
Cuman terus terngiang ngiang dikepala
.
.
.
.
Tandai typo ya
Selamat membaca!!!!
.
.
.
.
.

*****

Seorang gadis tengah bersantai di kamarnya,
Dengan sebuah novel yang menemaninya,novel yang ditulis oleh sang sahabat.
Tak diragukan lagi, sahabatnya itu pasti jadi seorang penulis yang terkenal.
Peluncuran novel perdananya saja meledak dipasaran.
Dan sekarang ia sedang membaca novel kedua yang belum dirilis dipasaran tapi ia bisa dengan mudah mendapatkannya.
Ya tentu saja karena si penulis adalah sahabatnya sendiri.
Sahabat sehidup sesurga insyaallah,
Sayangnya si sahabat sudah menemukan imam dia belum.
Eh,bukan imam tukang kebun dirumahnya ya!

Sudah semingguan ini ia kembali pulang kerumah orang tuanya
Ia hanya sedang berlibur,libur semester tepatnya.
Dan mungkin Minggu depan ia sudah akan kembali ke rutinitas seperti biasa,
Tinggal terpisah dari keluarganya.

Ia mendengar ada suara berisik dibawah,tapi tak menghiraukan.
Sudah biasa,palingan lagi ada beberapa santri yang tengah disuruh abinya melakukan sesuatu.
Namun beberapa menit kemudian pintu kamarnya dibuka dengan tidak sabaran.
Disana ia melihat seorang lelaki yang wajahnya bisa dibilang sangat mirip dengannya.

"Bang,ketuk pintu dulu napa? Gak sopan!" Ucap sang gadis kesal.

Namun seseorang yang dipanggil 'bang' itu tak menyahut dan justru menatap tajam kearahnya.

"Ada apa bang?" Tanya sang gadis menyadari ada yang salah dengan kakaknya ini.
Ia meletakkan novel lalu mendekati sang kakak.

"Kamu di kota orang ngapain aja sih?" Tanya si Abang dengan raut wajah menahan kesal.

"Ya kuliah bang,menuntut ilmu" jawab si adik.

"Terus itu kenapa tiba tiba ada yang ngelamar rombongan?" Masih si Abang yang bertanya dengan nada menggebu-gebu.

"Ya kalau ngelamar pasti rombongan lah" jawab si adik santai.

"Wajar kalau cuman satu rombongan,ini tiga La, tiga," ucap si Abang seraya menunjukkan tiga jarinya didepan wajah si adik.

Si adik cuman bisa melongo mendengarnya.
Ia terdiam cukup lama memproses kabar yang dibilang kakaknya.

"Sekarang turun!Abi udah pusing ngadepin mereka,emang kamu rencana ada poliandri apa? Pake acara ada 3 orang sekaligus yang ngelamar?" Cerocos si Abang tak menghiraukan adiknya yang masih bengong.

"Perasaan kamu gak cantik cantik amat,kenapa yang ngelamar kamu wajahnya glowing semua?" Gerutu si Abang.

"Turun cepat sebelum Abi sendiri yang kesini buat minta penjelasan" titah si Abang yang sudah akan keluar dari kamar adiknya.
Tetapi lengannya langsung ditahan oleh si adik.

"Bang tolongin aku ya?" Pintanya memelas.

"Gak mau,Abang gak bisa nolongin kamu kali ini" jawab si Abang.

"Bang!!!!" Rengek si adik lagi.

"Kamu udah gede,jangan selalu lari dari masalah,Abang yakin adik Abang ini bisa selesaikan semua dengan baik" ucap si Abang mengelus kepala sang adik yang tertutup hijab warna biru muda.

"Abang akan selalu dampingin kamu,Ok!?" Lanjutnya meyakinkan.
Yang akhirnya diangguki pelan oleh si adik.

Sudahlah,yang harus terjadi terjadilah!!!!


*****

Gimana?
Gimana?
Gimana prolog nya?
Suka?
Votenya dong!!
Komen juga
.
.
.
.
.
Selamat menunggu up selanjutnya!!!

.
.
.
.
.
Re_i

7 Oktober 2021

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang