Tasbih Cinta

018

Assalamualaikum,
Gimana kabarnya hari ini?
Semoga semua selalu dalam lindungan Allah SWT
Semoga senantiasa kita selalu diberi kesehatan lahir maupun batin
Tubuhnya dijaga ya, ditengah cuaca yang lagi gak bersahabat gini
Psikis nya juga dijaga,sebisa mungkin jaga agar selalu happy disaat masalah sedang menghimpit
Percaya! Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya

Marilah kita temui Aila yang sedang bingung dengan dirinya sendiri

Cekidot!!!!

*****

  Malam semakin larut namun Aila masih belum bisa memejamkan matanya,
Sebuah tasbih yang berada digenggamannya seakan menjadi bukti jikalau saat ini ia memang benar benar resah.

  Kembali teringat beberapa saat tadi, Yusuf yang seakan menatapnya dengan penuh kebahagiaan dan binar cinta yang sebelumnya tak pernah dilihatnya,membuatnya akhirnya halus menelan semua perkataan yang sebenarnya sudah ingin ia luapkan.

Apakah ia termasuk dalam kategori seseorang yang sedang memberikan harapan palsu?
Nyatanya sebenarnya ia tak begitu
Namun kenapa sangat susah untuk bicara?

  Aila pun kembali teringat dengan apa yang sempat diucapkan abangnya tempo hari
Ia harus mengakui jika memang ucapan abangnya itu ada benarnya.

"La" panggil Al,abangnya aila

"Hmm?" Aila menoleh sepenuhnya kepada sang kakak

"Umi minta kamu pulang" ucap Al

Aila menghela nafasnya kasar sebelum menjawab "aku masih gak siap bang" jawabnya lirih

"Sampai kapan la? Sampai kamu menyesal karena telah membuat dua orang yang sangat menyayangimu  terluka karena ego kamu?"

"Semester ini rencananya aku mau pulang bang,aku mau menemui kakek".

  Al menatap adiknya sendu "kakek kangen sama kamu La," gumamnya
"Seberapa besarpun kakek marah,kamu tetap menjadi kesayangannya" sambung Al

"Aku tau bang"

"Kalau kamu tau masih butuh berapa lama lagi?"

"Ini aku mau ketemu sama kakek"

Setelah perdebatan itu,terjadi keheningan selama beberapa saat
Tidak ada kata yang keluar dari bibir mereka barang sekecap.

"Bang!"

"Hmm?"

"Menurut Abang,...Raffa itu orang seperti apa?" Tanya Aila menatap kearah sang kakak

Al tidak membalas tatapan sang adik meski ia tau Aila tengah memusatkan perhatian kepadanya.

"Raffa baik!" Jawab Al

"Kalau dia tidak baik,dia tidak akan pernah masuk list calon cucu menantu kakek,kamu tau seberapa sayang beliau sama kamu" lanjutnya kemudian.

"Sebenarnya aku udah ketemu sama Raffa" aku Aila pelan

"Kapan?" Dan Al terlihat terkejut

"Mas Raffa itu teman suaminya Syafa" ucap Aila

"Syafa udah nikah? Yah...gak bisa godain dong" decak Al dengan senyum tipis,ia hanya ingin mencairkan suasana yang terlihat tegang antara dirinya dan sang adik.
Ia juga sudah tau kalau sahabat baik adiknya itu sudah menikah.

"Abang aku serius!" Sentak Aila

"Siapa yang main main La?"

Aila kembali kepada sikap lesunya, "Mas Raffa kayaknya marah banget sama aku,dia aja gak mau natap aku bang" akunya sedih