023

180 7 2
                                    

Assalamualaikum,
Selamat malam semua,
Udah selesai buka puasa?
Ya udah dong pastinya,jam segini juga
Masih lancar kan puasanya?
Alhamdulillah,
Aku doain semoga tetap lancar sampai hari raya
Amin!!!

Eh...udah berapa hari aku gak up ya?
Lagi nyari inspirasi soalnya
Oh iya....
Udah nentuin milih kapal siapa disini?
Ya udah
Mari kita lanjutkan saja kisah ini

Selamat membaca!!!

*****

   Aila masih termenung di tempatnya,kata kata dari Kiev tadi sungguh sulit untuk dicerna otaknya
Bagaimana bisa seorang seperti Kiev sampai memperjuangkan dirinya seperti itu?
Dan dia bilang apa tadi?
Mau bertemu dengan keluarganya,belum tau saja bagaimana sifat kakeknya?
Namun justru karena ini,dia jadi ribet sendiri
Kalau Kiev tidak mau menyerah,terus ia harus bilang apa kepada Raffa
Ia juga belum bisa bertemu Yusuf,terus ini urusannya akan jadi bagaimana selanjutnya?

"Udah selesai?"

Pertanyaan itu langsung membuyarkan Aila dari segala lamunannya,
Ia menatap orang yang mungkin telah memperhatikannya sejak tadi.

"Udah mas" jawab Aila pada akhirnya

Orang itu hanya mengangguk lalu segera bergegas meninggalkan tempat kerja Aila.

"Mas!" Panggil Aila seraya mengikuti langkah panjang milik pemuda ini

"Hmm" jawabnya singkat

"Aku mau ngomong" ucap Aila yang seketika menghentikan langkahnya

"Ngomong apa?" Tanyanya

Aila menghembuskan nafasnya kasar,masa dia harus bicara disini?
Ini masih tempat parkir,atau ia masuk lagi saja.

Aila menatap kepada pemuda yang masih menatapnya datar ini,.sudah tau kan siapa orangnya?
Oh...sudah jelas itu Raffa!!

"Disini?" Cicit Aila

"Masuk!" Titah Raffa yang melangkahkan kaki menuju mobil miliknya

Dengan sedikit terpaksa akhirnya Aila mengikutinya
Lalu selanjutnya mobil melaju pelan, meninggalkan area tempat kerja Aila
Sampai sudah cukup jauh barulah ada yang membuka suara.

"Mau bicara apa?" Tanya Raffa melirik Aila melalui kaca

"Aku mau nanya serius sama mas,boleh?"

"Tanyakan apa saja yang sekiranya membuatmu tidak penasaran" jawaban Raffa justru semakin membuat pikirannya tak karuan
Lelaki ini kalau sudah memutuskan sesuatu,maka ia tidak akan sungkan untuk mewujudkan.

"Mas tidak akan membatalkan perjodohan kita kan?" Tanya Aila takut takut

Raffa hanya melirik sekilas kemudian kembali fokus mengemudikan mobilnya.

"Bukankan perjodohan itu sudah lama batal,sejak kamu memutuskan untuk meninggalkan rumah?"

Pertanyaan Aila justru dikembalikan oleh Raffa

"Kalau begitu kenapa bang Al selalu bicara kalau perjodohan kita akan tetap berlanjut?" Tanya Aila lagi

Raffa menghembuskan nafasnya panjang,terlihat jika ia tengah menimbang ucapan apa yang akan ia katakan pada gadis yang duduk dibelakangnya ini.

"Kalau kamu mau tau,sebenarnya rencana itu telah gagal, hanya saja kakek Ibnu ingin kamu menyadari tindakanmu yang terkesan seperti anak kecil" ucap Raffa panjang
Nadanya sangat rendah,bahkan terdengar mengalun ditelinga Aila.

"Kamu sudah bisa pulang tanpa ada satupun yang membahas mengenai hal itu,aku sudah bicara pada kakek" sambungnya

"Mas yang membatalkannya?mas Raffa bilang sama kakek?" Tanya Aila terkejut

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang