004

330 19 0
                                    

Assalamualaikum semua
Gimana perasaannya hari ini?
Udah mendingan?
Udah mulai bisa mencintai diri sendiri apa belum?
Udah dijaga belum hatinya?
Semoga udah ya!
Semangat ya menghadapi kenyataan yang ada...jangan menyerah
Semangat semangat!!!!!
.
.
.
.
.

*****

Selama perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mobil berwarna hitam tersebut
Kiev yang fokus menyetir dan Aila yang masih terdiam,matanya selalu melihat pemandangan keluar jendela

"Mika!" Panggil Kiev dengan memelankan sedikit laju mobilnya

"Iya pak" jawab Aila yang kini menatap Kiev

"Saya serius dengan pernyataan saya yang tadi" ucap Kiev to the poin

"Saya juga serius pak"

"Bisakah kita mencoba sekali saja?"

Aila menggeleng sebagai jawabannya
Baginya tidak ada jalan lagi,ia tidak akan mau mengambil resiko
Orangtuanya pasti tidak akan setuju dirinya menjalin sebuah komitmen dengan pria non muslim
Lebih lebih lagi ia sudah di khitbah oleh orang lain jauh jauh hari
Ya meskipun ia tidak yakin khitbah itu masih berlaku atau tidak

"Maaf pak,saya harus turun,terima kasih atas tumpangannya" ucap Aila ketika sadar jika mobil Kiev sudah berhenti di pelataran coffee shop tempatnya bekerja

"Tunggu!"

"Iya pak"

"Kalau saya mengikuti agamamu apa kamu bersedia menerima saya?"

Aila terdiam sesaat,tangannya yang akan membuka pintu mobil terhenti dengan sendirinya karena ucapan si dosen yang selalu membuatnya jantungan ini
Aila menarik nafasnya dalam,lalu menatap penuh ekstensi kepada Kiev

"Maaf pak,tapi kalau bapak mengikuti agama saya karena ingin mendapatkan saya,bapak salah! Semua itu harus dengan keinginan bapak sendiri dari hati,karena jika bapak berpindah agama karena saya saat kenyataan tidak sesuai dengan yang anda harapkan yang anda dapatkan adalah kekecewaan" ucap Aila panjang lebar,ia harus berkata sedikit kejam agar sang dosennya ini faham.
"Sekali lagi terima kasih atas tumpangannya,permisi!" Sambungnya yang lalu benar benar keluar dari mobil meninggalkan Kiev yang masih terdiam mencerna semua ucapan Aila

****

Aila melangkahkan kakinya memasuki coffee shop tempatnya bekerja setahun belakangan ini
Sebenarnya setiap bulan ia menerima uang bulanan dari abangnya
Tapi setelah dipikir lagi ia terlalu banyak membebani sang Abang
Makanya ia mencari pekerjaan yang bisa dikerjakan part time
Oh.. iya Aila baru ingat jika Syafa mengajaknya hunting buku
Huft....Aila kembali menghela nafas kali ini cukup panjang
Siap siap harinya akan panjang sepertinya

Aila sudah berganti pakaian dan menghampiri temannya yang akan berganti shift dengannya
coffee shop ini dibagi menjadi tiga shift setiap harinya dengan durasi 4 jam setiap shift nya,maklum yang punya masih kuliah juga dan kadang juga masih bantu bantu disini
coffee shop ini punya 4 karyawan,
Irfan si peracik kopi dan 3 lainnya waiters termasuk dirinya
Kalau dirasa cukup ramai maka pak boss yang akan turun tangan membantu.
Tempat ini memang kecil tapi pelanggannya lumayan ramai jadi kadang Aila kewalahan juga sampai kadang Irfan juga turut membantu

"Bagaimana hari ini mas?" Tanya Aila

"Baik La,kalau kamu?" Ucap Irfan
Lelaki seumuran dengan abangnya

"Agak badmood sih tapi no problem,aku siap bekerja hari ini" jawab Aila

"Perasaan badmood Mulu" celetuk Irfan berniat menggoda partner kerjanya ini

"Mas gak tau aja gimana susahnya jadi aku" keluh Aila

"Aku gak ingin dan gak mau jadi kamu La" ucap Irfan tertawa kecil

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang