Assalamualaikum,
Aku mau ngucapin dulu,selamat pagi!
Sengaja up pagi biar ngasih semangat
Jangan lupa mulai hari dengan bismillah
Dengan senyuman juga boleh
Apalagi dengan sarapan,itu juga lebih boleh lagi
Tapi yang lagi puasa Rajab,jangan ikut sarapan lho ya!
.
.
.
.
.
Baiklah,kayaknya kalian harus menyiapkan mata untuk melihat tulisan ini
Ok!Selamat membaca
*****
Raffa memejamkan matanya sejenak, beberapa fikiran mulai memenuhi otaknya yang kini sudah hampir penuh karena banyaknya hal yang harus ia fikirkan
Lalu ia mengusap wajahnya kasar seakan berusaha menghapus semua pikiran pikiran tidak perlu yang seharusnya tidak perlu datang.Mengucap istighfar beberapa kali sampai membuat dirinya sedikit merasa lebih baik
Ucapan kakeknya seketika menyeruak masuk tanpa diminta
Sepertinya keputusan itu sudah menjadi finalnya,dan tak bisa diganggu gugat
Kakeknya itu tidak akan pernah merubah apapun yang sudah diputuskannya,terlebih lagi Raffa sudah menerimanya
Dulu,
Sekarang?
Sudahlah! Apakah itu masih penting dibahas?Sekarang ia harus melakukan apa?
Bicara pun rasanya akan percuma,
Kakeknya tetap kekeh memintanya untuk menikah di tahun ini
Bukan Raffa tidak mau
Masalahnya adalah terletak di calon istrinya,
Sudah jelas gadis itu menolak kehadirannya mentah mentah
Apakah kakek akan tetap memaksakan semuanya demi janji yang sudah terlanjur terucap?Sial!
Kalau seperti ini dia bisa gila,Suara lantunan adzan isya' menyadarkan Raffa dari lamunan panjang yang sebenarnya takkan ada ujungnya jika ia terus memikirkan
Sebaiknya ia segera menjalankan kewajibannya seraya meminta jalan keluar dari sang maha kuasa.Ia masih berada di kantor, sementara Azzam sudah pulang terlebih dahulu
Sahabatnya itu katanya tadi ingin makan malam bersama istrinya
Seulas senyum miris langsung menderanya
Sepertinya kehidupan asmara Azzam jauh lebih baik dari dirinya
Kini pria itu jauh lebih bahagia
Iyalah,sang istri sudah mencintainya dan bahkan sudah menerimanya saat awal pernikahan
Sedangkan dirinya?
Ah...sudahlah!Setelah menimbang beberapa kali,akhirnya Raffa memutuskan untuk menemui sumber dari segala kegelisahan yang datang kepadanya tanpa diminta itu.
Dan disinilah dia berada,didepan sebuah cafe yang pengunjungnya sudah mulai berkurang
Setahunya, kurang dari sejam lagi akan tutup
Ia menimbang nimbang lagi,apakah akan masuk atau menunggu disini?
Setelah berfikir cukup lama,karena sebenarnya ia ragu,akhirnya ia tetap berada didalam mobilnya."Aku pulang duluan ya mas! Assalamualaikum" ucap seorang gadis yang kini terlihat mulai berjalan
Ia melihat ponselnya sebentar mungkin memesan taksi atau ojol.*****
Malam ini Aila merasa lebih capek daripada biasanya,entahlah ia merasa ingin cepat sampai di kos dan merebahkan dirinya di kasur.
"Butuh taksi?" Suara berat itu menghampiri telinga Aila
Sejenak ia terpaku,lalu kemudian menatap kearah sumber suara."Mas Raffa!" Gumamnya lirih
"Masuk!" Titah Raffa dingin,
"Tapi mas-"
"Kenapa?bukannya kalau kamu naik taksi juga akan sama berduaannya dengan yang bukan mahram" ucap Raffa memotong ucapan Aila
Percayalah! Ia tidak mau basa basi seperti ini
Namun sepertinya gadis ini ingin memancing amarahnya."Mas" panggil Aila pelan
"Duduk dibelakang" balas Raffa lagi tanpa mau dibantah
Selanjutnya ia mulai memasuki mobilnya,
Ia sempat melihat jika gadis itu menghela nafasnya cukup panjang setelah itu melangkah untuk memasuki mobilnya di kursi belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Cinta
Historia CortaBagaimana rasanya dilamar oleh 3 orang sekaligus dalam waktu bersamaan? seneng? dilema? gak tau harus gimana? Yang ada malah bikin pusing "Insyaallah Allah telah menyiapkan jodoh terbaik untukku" "kemanapun kamu pergi,aku percaya hanya aku tempatmu...