006

237 12 1
                                    

Assalamualaikum!!
Tidak terasa kita udah berada diujung tahun aja
Apa aja yang udah bisa dicapai di tahun ini?
Sudahkah salah satu keinginan kalian tercapai?
Semoga di tahun yang baru nanti, kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi
Tetap semangat ya,walau jalan dihadapan nanti terasa sulit
Tetap tersenyum meski rasanya udah gak mampu
Dan always be yourself
.
.
.
.
.

*****

Saat ini keempat orang ini tengah berada didalam mobil menuju sebuah pusat perbelanjaan,
Sebenarnya tidak juga, hanya saja tempat yang akan mereka datangi memang berada didalam pusat perbelanjaan tersebut.

Raffa berada didepan kemudi,disampingnya ada Azzam yang tengah berkutat dengan ponsel,sepertinya ustadz muda itu tengah melihat jadwalnya
Sementara itu Syafa beserta Aila ada di kursi belakang.

Sejak tadi Aila agak kurang fokus,tepatnya sejak ketiga orang ini memasuki cafe tempatnya bekerja
Ia terlihat berusaha memperhatikan raut wajah sang sopir di depannya ini
Wajahnya datar datar saja,
Ya memang itu adalah raut wajah yang selalu ditunjukkan ketika bertemu dengan Aila
Iya,Aila tau apa sebabnya, hanya saja dia tak menyangka bahwa Raffa akan memperlakukannya seperti ini.

Ghaifan Raffasya Sakhi,
Itu adalah nama lengkap dari pria yang saat ini bekerja sebagai manager  dari Azzam
Ustadz muda sekaligus suami dari sang sahabat,
Tadi,
Saat di cafe pemuda itu terlihat diam,bahkan terlihat sangat cuek dengan sekitar,ia hanya membalas seperlunya saja ketika ditanya
Aila jadi merasa bersalah, Raffa selalu bersikap demikian jika ada dirinya
Padahal jika tidak ada dirinya,Raffa ini tergolong orang yang humble dan mudah diajak berbicara
Bahkan ia selalu ramah kepada semua orang yang diajaknya bicara tak jarang ia selalu memperlihatkan senyum manisnya.
Lain halnya jika sudah ada Aila,dalam jarak pandangnya, musnah sudah wajah ramahnya itu.
Sekali lagi Aila sadar kenapa Raffa bersikap demikian.

Aila sendiri tidak pernah menyangka jika ia bisa bertemu lagi dengan Raffa setelah sekian lama
Ia saja begitu terkejut saat pertama kali mereka bertemu dirumah Syafa yang baru bersama suaminya
Ia bahkan nyaris membeku dibuatnya.

Oke,balik lagi dengan kejadian di cafe tadi
Syafa terlihat tersenyum manis saat menghampiri sang sahabat yang terlihat sudah selesai dari pekerjaannya

"Gimana?udah?" Tanya Syafa setelah mengucap salam

"Udah kok" jawab Aila,namun matanya tak dapat dikontrol,ia berusaha melirik pria yang berada dibelakang Syafa
Wajahnya tak menunjukkan apa apa,atau Aila saja yang tak pandai menebak raut wajah seseorang.

"Eh..kak Yusuf! Udah lama disini?" Tanya Syafa setelah melihat sang editor

"Lumayan sya,dari sore tadi,ada naskah yang harus dikejar" jawab Yusuf pada Syafa

"Naskah aku ada kurangnya gak kak?" Tanya Syafa lagi

"Insyaallah lancar sya, your perfect " jawab Yusuf tersenyum manis

"Kak Yusuf bisa aja, eh...tapi disini cuman mau nongkrong atau ada maksud lain nih" goda Syafa seraya menyenggol lengan Aila

Aila hanya tersenyum kaku,ia bisa melihat pergerakan tangan Raffa yang sedari tadi memainkan ponselnya berhenti sejenak
Sebelum beberapa detik kemudian pemuda itu menganggap angin lalu dan melanjutkan aktivitasnya.

"Mau berhenti bentar gak mas?" Tanya Syafa kepada suaminya

"Gak usah aja ya,kita mepet banget meetingnya" jawab Azzam

Terlihat Syafa yang mengangguk

"Kamu udah selesai kan La?" Tanya Syafa

"Udah kok" jawab Aila

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang