027

179 8 3
                                    

Assalamualaikum
Hai....gimana kabarnya???
Kok setelah aku amati...aku udah lama banget gak nengok lapak ini ya
Udah hampir sebulan aja
Masyaallah....jemuran nunggu mas Raffa ya?

Kalian lagi ngapain nih?
Ada yang masih ujian,atau udah selesai?
Tinggal nunggu kenaikan kelas ya?

Mari kita lanjutkan saja kisah antara mas Raffa dan mbak Aila nya

Selamat membaca!!!

*****

Rasanya Raffa ingin menenggelamkan Aila di laut saat ini
Bagaimana bisa gadis itu mengumpankan dirinya kepada kedua lelaki yang jelas jelas sudah diberinya harapan?
Tidak elok juga kalau ia harus berantem disini
Rumah sakit lho!!
Dengan seluruh kewarasannya yang coba untuk dikumpulkannya,ia tetap tersenyum kearah kedua pemuda yang saat ini masih menatap tajam kearahnya.

"Al, bisakah aku minta izin keluar sebentar?" Tanya Raffa meminta izin kepada Al

"Sekalian aku mau berbicara pada kedua orang ini" lanjutnya masih mencoba untuk tenang,meski tidak dipungkiri kalau emosinya mulai meluap

"Kenapa gak ngomong sini aja?sekalian biar Aila tahu apa yang akan kalian bicarakan" ucap Al yang justru semakin membuat Raffa tak percaya
Apakah kakak beradik ini mau melihat pertumpahan darah disini?
Sekalian kalau ada yang luka gak usah repot repot gitu kali ya?

"Baiklah kalau begitu" ucap Raffa akhirnya

"Sebenarnya ada yang bisa menjelaskan semua ini?" Ucap Kiev selanjutnya

Raffa akhirnya hanya bisa menghela nafasnya cukup dalam
Mencoba mencari kata kata terbaik yang tidak akan pernah menimbulkan pertumpahan darah.

"Silahkan bertanya kepada saya,dan insyaallah saya akan menjawab semua pertanyaan kalian" ternyata memang hanya ini yang bisa dikatakan seorang Raffa
Mau bagaimana lagi selain menghadapi ini??

"Siapa kamu?" Pertanyaan pertama langsung diajukan oleh Kiev

"Nama saya Raffa" jawab Raffa lugas

"Lalu status hubungan kalian?" Lanjutnya masih menatap Raffa cukup tajam
Sementara Yusuf masih terdiam seraya menundukkan kepalanya

"Saya memang seseorang yang pernah menyandang status sebagai calon suami dari gadis bernama Mikayla Yasmine" jawab Raffa

"Masih!" Sahut Al memotong

Setelahnya Kiev mulai terdiam seraya berfikir sejenak
Begitu pula dengan Yusuf yang sejak tadi tidak bersuara

"Lalu bagaimana dengan kedua orangtua saya yang sudah menganggap hubungan kita serius La?" Tanya Yusuf pada akhirnya
Ia menatap sendu kearah Aila yang memandang kearah ketiganya.

"Maafkan saya mas" ucap Aila lirih
Ia sangat menyesali apa yang terjadi hari ini
Seharusnya dari awal ia memang memasang tembok tinggi .

"Sebenarnya saya sudah memutuskan hubungan kami sejak beberapa waktu yang lalu" aku Raffa pada akhirnya setelah melihat raut wajah sendu kedua lelaki tersebut

"Saya memutuskan menyerah setelah Aila tidak kunjung menyetujui rencana pernikahan kami" lanjutnya masih dengan menatap kedua orang tersebut.

"Raf...ngomong apa sih?" Akhirnya Al ikut bersuara
Ia sungguh tidak menyangka jika Raffa pada akhirnya akan melakukan ini

"Tidak akan ada yang berubah dari rencana pernikahan kalian,kakek tidak akan pernah setuju Aila dengan orang lain" tambah Al dengan wajah tegang
Pada akhirnya memang Al yang malah tersulut emosi mendengar penuturan Raffa
Bagaimana bisa ia mengacaukan apa yang seharusnya lurus terjadi?
Ia akan benar benar melepaskan sang adik begitu saja?
Tidak bisa!!!

"Setidaknya biarkan mereka memperjuangkan Aila" ucap Raffa tenang.

"Lalu kamu?"

"Aku?biar takdir yang menentukan" jawab Raffa disertai senyum manis

Sejak tadi Aila hanya menatap intens kearah Raffa
Bagaimana ia melihat luka bercampur putus asa dari raut wajah seorang Raffa
Benarkah luka yang diberinya terlalu dalam?
Sampai sampai Raffa tidak mau kembali?

Dan disaat kalimat itu terlontar dari bibir Raffa,semua orang yang ada ditempat itu menatap kearah Aila
Guna melihat apa yang akan diputuskan oleh wanita tersebut.

"Dek?" Al menatap Aila dengan raut sendunya,menguatkan si adik satu satunya agar dapat menentukan jalan hidupnya dengan kepala dingin.

"Aku tau bang!" Jawab Aila dengan senyum
Sebelumnya ia menatap kearah Syafa yang juga sama menatapnya.

"Izinkan saya pulang kerumah, saya akan mendiskusikan semua dengan kedua orangtua saya, saya juga akan meminta petunjuk dari Allah SWT, insyaallah Allah telah menentukan jodoh terbaik untuk saya" ucap Aila pada akhirnya

"Sampai berapa lama?" Akhirnya Yusuf berucap
"Saya tidak akan bisa menunggu tanpa kepastian" lanjutnya

"Apalagi saya" sahut Kiev

"Insyaallah sebelum saya kembali ke kota ini, maaf jika saya telah menciptakan kekacauan,maafkan saya juga jika kalian menganggap saya telah mempermainkan kalian,tapi percayalah saya tidak ada niat seperti itu,saya mengaku saya salah" ucap Aila panjang lebar,matanya mulai berkaca kaca.

Sesungguhnya banyak sekali hal yang bersarang di kepalanya,entahlah bagaimana ia bisa mengurainya satu persatu
Yang jelas,yang pertama harus ia lakukan adalah meminta maaf kepada sang kakek.

"Baiklah kalau seperti itu saya akan menunggu" ucap Kiev menyetujui

"Kalau mas Yusuf?" Tanya Syafa karena Yusuf tak kunjung menjawab

"Aku juga setuju!" Jawab Yusuf

"Mas Raffa gimana?" Tanya Syafa kembali,sesungguhnya ia justru sangat berharap kepada Raffa
Tapi apa boleh buat jika pemuda ini akhirnya harus mundur di tengah jalan.

"Aku akan bicara dulu dengan keluarga" jawab Raffa

"Baiklah sudah jelas kan semuanya,jadi bisakah kalian pergi saja dari ruangan ini,adik saya butuh istirahat,dan soal pulang,saya bisa mengurusnya sendiri" ucap Al pada akhirnya
Ia masih kecewa dengan keputusan yang dibuat Raffa

"Baiklah kalau begitu saya permisi" ucap Raffa yang justru keluar lebih dulu,ia bahkan tidak repot repot menoleh kearah Aila
Ia hanya tersenyum ramah kepada Syafa dan kedua lelaki yang masih terdiam di tempatnya
Selanjutnya Raffa melangkahkan kakinya meninggalkan ruang rawat.

Namun setelah keluar dari ruangan Aila,ia merasa ada yang salah dengan hatinya
Apakah yang dilakukannya sudah benar?
Kenapa ia merasa sangat tidak nyaman?
Namun ia segera melanjutkan langkahnya,tidak ada waktu untuk menyesal
Kalau jodoh bukankah akan kembali,kalau bukan,apapun yang sudah dilakukan,bagaimanapun kita meminta,tetap tidak akan bisa bersama
Lagipula ia masih percaya bahwa Allah akan selalu melindunginya,menjaganya dan menyayanginya.

******

Bagaimana?
Segitu doang mas Raffa?
Udah nyerah ceritanya?

Ya gimana?
Mas Raffa terlalu capek ngadepin Aila yang dari dulu tidak pernah menganggapnya

Mau cerita awal mereka ketemu?
Nanti...
Tenang....

Yang sudah baca,bisa kali tinggalin jejak
Vote dan komen selalu aku tunggu ya




See you again










Re_i

02 Juni 2022

Tasbih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang