4

222 12 0
                                    


Devan mengusap ujung bibirnya yang berdarah, iaa pun langsung berdiri dan melayangkan pukulan kearah cowok yang sudah berani mengganggu dirinya yang hampir mengklaim omega langka yang cantik ini.

"Sialan!" Desis Devan saat dirinya terdorong cukup keras sehingga menghancurkan beberapa meja dibelakangnya.

"Jangan semakin ngerendahin harga diri seorang alpha kak.Kakak boleh pergi sebelum habis ditangan gue"desis fero yang matanya sudah berubah warna menjadi bloody.

"Devan devaro tidak suka diperintah!!!'Teriak devan yang hampir bertukar shift menjadi serigala sebelum akhirnya dia didorong fero dan ditarik ke luar sekolah.

"Milla!!"Teriak axel dengan wajah memerah menahan marah.Bagaimana tidak?dia melihat adiknya yang sedang lemah dengan nafas memburu dan tidak lupa bau pheromone mawar dan strawberry yang tidak teratur membuatnya marah seketika,dan setelah dia menyadari kalau bau itu dari alpha dominan yang sangat dia kenali pun dia langsung berlari menuju ke luar sekolah tempatnya berada.

  "Milla,lo nggak apa-apa kan?" Tanya alya mendekap tubuh sahabatnya yang bercucuran keringat.

  "Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya vina yang baru saja datang diikuti rafka dan farrel dibelakangnya.

  "Omega kemarilah!" Desis para alpha  yang ingin meraih milla yang tinggal setengah tersadar,dia hampir saja heat saat ini.

  "Menyingkir kalian!"
 
  "Pergi semua!"

  "Diam Beta!"

  Ketiganya menutup mulut mereka rapat-rapat dan menundukkan kepala mereka namun tubuh mereka berusaha untuk melindungi milla bagaimanapun caranya.

  "Sial....."
 
  Grep

  "Semuanya menyingkir!" Perintah seseorang yang sudah mendekap milla berada dipelukannya,memandangi semuanya tajam hingga dia akhirnya diberi jalan.

  "Kenapa alpha dominan itu harus datang disaat-saat seperti ini?" Gerutu para alpha memandangi orang itu yang membawa milla ke uks.

  "Kenapa terasa tenang?" Batin milla yang menghirup bau pheromone woody dan amber yang menguar dari seseorang yang menggendongnya,tapi dia siapa?

  "Lo alpha dominan?" Cicit milla pelan.

  Seseorang itu tidak menjawab pertanyaan milla dan terus melangkahkan kakinya sampai keruangan uks yang sepi.

  "Jangan kemana-kemana!" Perintah orang itu lalu keluar dan mengunci pintunya dari luar,kenapa dia jadi takut sendiri ya?

  "Akh,alpha dominan itu sialan,gue hampir saja heat tadi hiks....." ini bukan milla,ini mungkin jiwa omega nya yang masih ketakutan.Jika milla yang asli dia tidak akan sampai menangis seperti ini dan malah langsung mencari alpha dominan tadi dan menghabisinya sampai babak belur.

  "Hiks....nggak usah nangis bodoh!" Ujar milla menepuk dada kanannya dan terus menelungkupkan wajahnya dilekukan lutut.

  "Lo lemah banget sih hiks.. nggak guna selama ini kita latihan boxing," ujar milla lagi dengan tubuh bergetar takut.

  Ceklek

  Seseorang yang menolong milla tadi datang kembali dengan kantong kresek ditangannya dan langsung diberikan ke milla yang masih menahan tangis.

  "Ganti baju!" Perintahnya dingin yang membuat milla bingung,kenapa dia harus ganti baju?

  "Kalau lo masih mau ikut pelajaran,ganti baju!" Ujarnya menatap manik mata milla lekat,milla yang bawaan omega nya takut jika bersitatap dengan alpha dominan,tapi kali ini dia bahkan tidak berkedip pun menatap manik mata itu kembali.Entah perasaan dari mana hatinya mulai menghangat dan ketakutan yang dia rasakan tadi tiba-tiba menghilang hanya dengan menatap matanya saja,sebenarnya dia itu siapa?

  "Kenapa jantung gue berdegup kencang?" Batin seseorang itu yang langsung keluar dan mengunci pintu uks nya lagi,biarkan gadis itu berganti di dalam.Tidak ada yang mengintip dan tidak ada cctv yang terpasang juga.

  "Sepertinya dia alpha yang baik,akh lo pikir apa sih mill.Alpha itu tidak ada yang baik kecuali kak kylson dan kak axel," ujar milla beranjak mengganti pakaiannya,dia baru saja sadar kalau dia lebih aman dengan mengganti seragamnya.

  "Ada SB juga?" Gumam milla yang mengedikkan bahunya acuh lalu memakainya bertepatan seseorang tadi membuka pintunya kembali,tahu aja kalau dia hampir selesai.

  Seseorang itu berjalan mendekati milla yang berdiri ditepi ranjang,saat sudah berada didepannya dia pun langsung mendekap milla dengan sangat erat dan mengeluarkan pheromonenya membuat tubuh milla tersentak dan langsung mendorong tubuh orang itu walau sebenarnya dia sangat menikmati bau pheromone yang bisa membuatnya tenang.

  "Lo mau nge klaim gue jadi milik lo ya?" Tanya milla menatapnya tajam.

  "Bukan,tapi ngelindungin lo.Kalau pheromone gue nempel ditubuh lo,tidak akan ada alpha yang berani nyentuh lo," ujarnya sembari mengusap pipi milla dan langsung ditepisnya kasar,apa bedanya itu?

  "Itu sama bodoh,tidak ada gunanya lo kasih gue SB," ujar milla ingin pergi namun lengannya ditarik kembali dan membuatnya harus berada didekapannya lagi.

  "Dia mempunyai tanda mark?" Batin milla yang tidak sengaja melihat pepotongan lehernya,tapi tanda itu masih hitam dan kemungkinan dia belum menemukan mate yang sudah ditakdirkan.

  "Wow,lo punya tanda mark," kagum milla melepas pelukan itu dan mengusap tanda mark bergambar mawar yang terlihat sangat indah.Entah kenapa ketika milla mengusap tanda itu ada sengatan listrik hingga membuat keduanya terkejut dan milla dengan segera menarik tangannya kembali.

  "Sepertinya tanda itu tidak asal dipegang orang lain.Sudahlah gue mau pergi dan lo jangan asal meluk orang lain,itu tidak sopan," ujar milla berlalu pergi tanpa mengucapkan kata terima kasih.

  "Lo orang pertama yang gue peluk kecuali adik gue," ujar seseorang itu sedikit menaikkan kerah bajunya agar tidak kelihatan.

 

"Milla!" Seru alya yang langsung memeluk milla setelah milla keluar dari uks.

  "Lo tidak apa-apa kan?" Tanya farrel membuat milla melepaskan pelukan alya dan menatap keempatnya yang terlihat khawatir.

  "Gue nggak apa-apa,kalian kenapa nggak masuk aja kedalam coba?" Tanya milla.

  "Varo nggak ngizinin kita masuk," sahut vina membuat milla mengernyitkan dahinya bingung, varo siapa?

  "Varo siapa?"

  Ceklek

  Kelimanya langsung mengalihkan pandangan kepintu uks yang ditutup oleh seseorang yang tadi menolong milla dan meninggalkan mereka begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.

  "Dia Varo?" Tanya milla membuyarkan lamunan ketiganya.

  "Iya,dia Aldevaro ketua osis kelas 2A yang baru pulang dari perlombaan," jawab rafka membuat milla mengangguk singkat.

  "Alpha dominan kan ya?"
 
  "Yap,alpha dominan yang paling disegani dan dihormati."

  "Dia bahkan mempunya tanda mark,sangat istimewa."

Bar-bar OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang