29

103 7 0
                                    


  "Jadi mata gue berubah jadi perak, terus ada mark muncul diwajah serigala gue?"

  Milla mengangguk antusias membuat Elden diseberang mendesah berat," lo takut sama gue?"

  Milla berpikir sejenak lalu menggeleng," nggak, tapi menurut penglihatan gue. Lo itu serigala langka, dan ada sesuatu yang berhubungan antara kita berdua."

  Elden membaringkan tubuhnya di ranjang uks dan menatap plafon dengan pikiran rumit. Milla disebrang sebenarnya ingin memberikan Elden petuah bijak tapi sepertinya waktunya tidak tepat.

  Sekarang keduanya tengah berada di uks. Ternyata setelah Elden lari keluar tadi dia bertemu dengan kepala sekolah dan pak kepala langsung menyuntikkan obat penenang yang selalu ia bawa berjaga-jaga jika ada hal yang tidak terduga. Keduanya dibawa ke uks bersama dan sekarang mereka sudah sadar dan saling berbincang.

  "Gue nggak berpikir kalau gue serigala langka, gue sebenarnya serigala cacat."

  Milla memperhatikan dengan seksama tidak ingin menyela.

  "Setelah gue dapat mark, setiap malam ada lolongan asing yang sayup-sayup terdengar dikepala gue. Gue hanya abai dan dua bulan kemudian lolongan itu hilang. Namun anehnya saat gue shift bulu gue ada perubahan, gue pikir itu mungkin upgrade-an perlahan. Tapi sejak adik gue bilang iris mata gue kadang-kadang berkilat perak gue jadi berpikir kalau gue itu serigala cacat. Lo tahu, gue jarang berubah shift karena bulu gue yang aneh. Dan sekali lagi gue kehilangan alih diri setelah lo berganti shift dan aroma samar aneh menguar ditubuh lo membuat gue hilang akal."

  Milla masih menyimak, ia teringat lolongan dan perasaan asing itu saat dia heat. Bahkan dia juga terkejut kalau bukan hanya dia yang mengalami perubahan signifikan pada bulu-nya. Tapi Milla akan diam, dia akan menunggu ulang tahun ke 17-nya dan semuanya pasti terbongkar.

  "Bulu gue juga berubah, awalnya putih kusam dengan bercak abu². Tapi sekarang bulu gue cantik, kita itu sama-sama aneh."

  "Kayanya lebih baik kita jaga jarak dulu deh, gue takut ngapa-ngapain lo," ujar Elden bangkit duduk berhadapan dengan Milla.

  "Nggak mau, lo bukan monster yang bakal celaka-in gue."

  "Hanya tunggu siapa kita sebenarnya , dan gue juga mau cari tahu sebenarnya ada siapa di dalam diri gue."

  Manik mata merah itu terlihat serius dan Milla hanya bisa mengangguk. Ia pun bangkit dan memeluk Elden dengan manja.

  "Tapi jangan pernah tinggalin gue oke alpha?"

  Elden membalas pelukan Milla dengan gemas dan tanpa aba-aba mengecup pucuk kepalanya membuat kedua pipi Milla bersemu. "Ya omega, alpha ini berjanji hahaha...wangi lo yang aneh itu kenapa hilang hem?"

  Milla mendongakkan wajahnya dengan kerutan bingung," memang gue ngeluarin pheromone aneh? Bukannya pheromone gue mawar-strawberry?"

  "Pheromone lo tadi kecium sedikit beda, wangi yang pertama kali gue hirup tapi sangat nyaman. Apa saat berganti shift pheromone lo ganti lain?"

  Milla memukul lengan Elden karena gemas," mana ada, lo cium pheromone lain mungkin."
 
  "Nggak ya, gu..."

  Ceklek

  "Oh, kalian sudah sadar? Apa yang kalian rasakan?" Tanya Bu Fang chu yang memasuki ruangan diikuti pak Rama membuat keduanya sontak saling menjauhkan diri.

  Milla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan sedikit meringis malu," kami baik-baik saja bu, tidak pusing apa pun."

"Syukurlah, yang terjadi pada kalian tadi cukup menggegerkan seluruh sekolah hahaha..."

Bar-bar OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang