Seperti yang direncanakan sebelumnya, Milla pulang terlebih dahulu bersama Elden kali ini. Ia pulang untuk makan dan berganti baju, sembari menunggu para mate-nya ia mengemil di ruang TV bersama kakak iparnya Celline."Milla, kapan kamu ditandai? "
"Tidak tahu, ibu-nya Aldevaro saja belum kasih keputusan. Besok lusa-nya juga baru dikenalin ke keluarganya Elden. Mungkin masih lama kak. "
"Jangan lama-lama dong, seharusnya para alpha mu itu lebih peka dan harus nandai kamu lebih dulu. "
"Emang sepenting itu ya harus ditandai dulu? "
"Iya dong, kalau kamu nggak ditandai alpha lain masih bisa cium pheromone mu. Ditandai itu bermaksud mengurangi pheromone mu dan pheromone mu hanya akan tercium samar kecuali dengan alpha-mu. Hal itu juga buat perlindungan kamu buat alpha yang yang mau mendekati tidak akan berani. Kamu juga bisa lepas dari SB secara perlahan. "
"Sangat menarik. "
"Lebih menarik lagi kalau kalian matting, kamu tidak perlu menggunakan SB dan pheromone mu hanya akan bisa dicium oleh alpha-mu. Namun pasti kak Kylson tidak mengizinkannya sedekat ini. "
"Kenapa? Beberapa temanku ada yang sudah matting. "
"Ya, karena kalau sudah matting setiap heat atau rut kalian akan selalu bersama. Saling mengurangi rasa sakit namun resiko kehamilan juga lebih besar. Kamu masih sekolah dan kakakmu tidak akan dengan mudah mengizinkannya. "
"Benar juga. "
Ia juga tidak menginginkan untuk hamil lebih awal, ia juga belum tahu tugas yang ia emban itu seperti apa. Jika ia berhasil bertahan sampai lulus SMA. Pasti akan ia pertimbangkan. Namun, Aldevaro akan rut, bagaimana ia mengurangi rasa sakitnya saat itu?
"Milla, apa salah satu alpha mu sudah memberitahu jadwal rut-nya? "
"It... "
"Nona, Nyonya, ada dua alpha dominan yang mengaku sebagai mate Nona Milla sudah datang, " Sela seorang bodyguard mengalihkan perhatian keduanya. Milla langsung saja meraih tas kecilnya dan berpamitan pergi ke Celline untuk keluar.
Ia melihat Aldevaro dan Elden berdiri di gerbang menunggunya dengan dua motor besar. Ia Berlarian kecil karena merasa hatinya berbunga-bunga dan sampai di hadapan keduanya dengan senyum mengembang, "Ayo berangkat. "
"Senangnya ya, ayo mau bonceng aku atau Aldevaro? "
Milla menimang sebentar dan memutuskan untuk ikut Aldevaro karena tadi sudah bersama Elden, dengan ini ketiganya pergi meninggalkan mansion Xavier menuju ke rumah ibu Fang Chu yang berjarak cukup jauh hampir 45 menit. Milla tidak berani memeluk Aldevaro saat Elden di belakangnya. Karena ini ia hanya berpegangan pada jaket Aldevaro dan memintanya untuk tidak terlalu cepat.
Pukul 16.30 mereka akhirnya sampai di perkarangan kecil di sebuah komplek yang cukup sepi. Ketiganya turun dari motor dan mendekati ke seorang pria yang tengah mencuci mobil.
"Halo pak Sam. "
Pak Samuel yang merasa terpanggil langsung saja mematikan kran air-nya dan mendekati ketiganya dengan bingung, "Kalian kenapa kesini? "
"Itu pak, bu Fang Chu meminta kita kemari mau berbicara tentang mark. Bu Fang Chu ada pak? " Tanya Elden membuat pak Samuel mengangguk.
"Ada, kalian masuk saja. Cari sendiri. "
"Terimakasih pak. "
"Iya."
Ketiganya berjalan dengan canggung memasuki rumah, untung saja saat itu bu Fang Chu bertepatan keluar dan menyambut ketiganya langsung ke lantai 2. Mereka diarahkan menuju ke ruang perpustakaan yang bernuansa aesthetic dan sedikit kuno dan duduk di meja besar yang berada tepat di tengah-tengah ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar Omega
FantasíaHanya sebuah fantasy dan imajinasi. gadis berusia hampir 17 tahun itu seorang omega langka.Bagaimana jika ia masuk sekolah para beta dan alpha?bagaimana kisahnya?