"Aku masih bingung, kenapa kita bisa tiba-tiba bersamaan pingsan lalu saat bangun kita diusir seperti ini? " Tanya Milla sembari memakai helm-nya menunggu Elden mengeluarkan motornya."Iya, bu Fang Chu langsung mengusir kita dan tidak memberitahu alasan spesifiknya yang membuat kita semakin bingung. Plis, sebenarnya ada apa sih? " Tanya Elden dibalas gedikkan bahu acuh Milla lalu dengan perlahan ia naik ke motor besar itu.
"Jangan bahas disini, mari pergi ke tempat lain, " Ucap Aldevaro menarik gas-nya terlebih dulu meninggalkan perkarangan baru saat itu disusul motor Elden.
Dibalik gorden, bu Fang Chu serta pak Samuel menghela nafas lega dengan kekhawatiran dengan sangat jelas.
"A-aku tidak tahu kalau ketiganya bukan saja reinkarnasi dari ketiga yang terkuat melainkan masih mempunyai jiwa mereka yang dulu, " Ucap bu Fang Chu setelah melihat kedua motor itu pergi.
"Seperti nya itu bukan hal yang baik, seharusnya jika mereka murni reinkarnasi seharusnya tidak ada jiwa lainnya. Seharusnya mereka sudah melebur, sudah jangan bilang ke siapa pun dan jangan bilang ke orang lain. Katakan saja pada pak Ervan apa adanya, dia paman omega itu jadi dia akan tahu apa yang bisa dia lakukan, " Ujar pak Samuel yang langsung diangguki bu Fang Chu.
"Tapi karena aku ketakutan, aku langsung mengusir mereka setelah bangun. Aku merasa bersalah, besok aku akan minta maaf dan bilang kalau ada kesalahpahaman. "
"Sudah, kamu istirahat dulu. Aku yang akan mengurus Gio. Dia sudah menggeram terus daritadi."
"Baiklah."
Aldevaro membawa keduanya pergi mengunjungi mall, tempat yang sangat jarang ia injaki dan sekarang ia terpikir untuk membuat mood Milla membaik. Adiknya Viera juga suka ke mall saat mood-nya buruk.
"Mall? " Tanya Milla sembari melepaskan helm-nya, Aldevaro mengangguk dan meraih tangan Milla. "Mau jalan-jalan? Ayo perbaiki mood-mu heum? "
"Ayo-ayo, aku suka berkeliling mall. "
Mila tidak lupa meraih tangan Elden dan mengajak keduanya berjalan lebih cepat. Terakhir kali ia pergi ke mall yaitu satu tahun lalu bersama kakak-nya Celline bersama dengan beberapa bodyuard dan kakaknya Axel yang menyebalkan. Kali ini setelah mempunyai mate ada banyak hal yang ingin ia lihat.
"Aku ingin es krim dulu. "
"Baiklah, putri Milla bisa melakukan apa pun yang ia sukai. "
Milla tersenyum puas, ia mengajak keduanya mencari stand es krim dan memesan tiga cup. Namun sayangnya, Aldevaro tidak menyentuhnya sedikitpun walaupun sudah 2 menit mereka duduk di kursi untuk menghabiskan es krim.
"Al, kamu nggak suka? "
"Nggak, kamu makan aja. "
Dia tidak menyukai rasa manis, dan menurutnya es krim terlalu manis membuatnya muak.
"Yaudah aku ambil nih. "
Milla meraih cup es krim Aldevaro dan mulai menyendoknya, ia memakannya sampai habis sesekali berbagi dengan Elden yang kadang minta disuapin. Melihat ini Aldevaro menahan cemburu dan saat Milla menyelesaikan makan es krimnya ia meraih wajah Milla dan mengecup bibirnya.
Milla membeku begitupun Elden, namun Aldevaro dengan cepat menjauhkan wajahnya dan tersenyum, "Ada sisa es krim di bibirmu. "
"Sudah, ayo kita jalan-jalan, " Celetuk Elden bangkit meraih Milla yang baru diikuti Aldevaro yang bersmirk dengan tangan dimasukkan ke saku celana.
Elden mengatakan kalau ia akan memperkenalkan Milla ke keluarganya besok karena setelah pulang sekolah hari ini ia sudah memiliki janji dengan Fero ingin pergi ke rumahnya kakek Manio ingin meminta foto itu ke omega laki-laki. Karena ini, setelah pulang sekolah dengan menaiki mobilnya ia melakukan membelah kota yang ramai ke sebuah perumahan kecil. Pada saat mereka datang, omega laki-laki itu sedang menyiram bunga di dekat pagar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar Omega
FantasíaHanya sebuah fantasy dan imajinasi. gadis berusia hampir 17 tahun itu seorang omega langka.Bagaimana jika ia masuk sekolah para beta dan alpha?bagaimana kisahnya?