"Jadi seperti itu, kami akan membantu kembali keluarga Sofia namun pertunangan itu dibatalkan. Setelah itu kita akan impas dan kedua keluarga tidak memiliki hubungan lagi."Milla mengerti semuanya setelah dijelaskan kakak Aldevaro, Hary mengenai asal-usul hubungan kedua keluarga ini. Ia juga memaklumi kedua keluarga tidak dapat diputuskan sekenanya, namun karena kakaknya kali ini keluarga Xendrick akan berbalas budi dan hal yang lalu telah impas.
"Nyonya Valen, apa pendapat anda?"
Valen tidak berbicara sedaritadi melainkan hanya diam di duduknya dengan linglung, mendengar panggilan Aldevaro tentunya membuatnya terperanjat dan sedikit terkejut.
"Apa yang setelah ini terjadi pada keluarga Swim?"
"Tentunya hancur dan miskin, apakah anda tidak rela?"
Aldevaro memandang ibunya tidak suka, kenapa setelah semua ini ibunya masih memikirkan keluarga Swim? Lihatlah disampingnya adalah mate hidup dan mati anaknya.
"Bukan seperti itu, hanya saja. Sofia itu gadis polos, apakah pelajaran itu terlalu berat baginya?"
Menurut pandangan Valen, Sofia hanyalah gadis polos yang memiliki sedikit temperamental. Dia hanya mengikuti perintah neneknya dan menurutnya Sofia itu sebenarnya gadis baik yang sedikit keras kepala. Apakah setelah hal itu terjadi anak itu akan baik-baik saja? Ia merasa sedih dan bingung karena kabar itu.
"Dia mengajak Viera minum alkohol tahun baru kemarin, dia membawa Viera tanpa seizinku menyusul ke Singapura. Bahkan dia memanipulasi mark yang merupakan kesalahan besar. Ibu, seberapa buruk aku yang berusaha menolaknya selama ini?" Tanya Aldevaro dengan nada rendah namun tersirat kemarahan, melihat ini Milla mengusap lengan Aldevaro untuk membuatnya tenang dan tidak tersulut emosi.
"Aldevaro, dia hanya mengikuti neneknya..."
"Itu yang ibu tahu, tapi ibu tidak tahu kalau pertunangan itu sebenarnya bukan dari nyonya Swim. Melainkan gadis yang ibu anggap polos itu."
"Tapi aku menjelaskan berulang kali ibu tidak akan paham, karena menurut ibu perkataan orang lain lebih benar."
Aldevaro bangkit dan pergi meninggalkan ruang tamu, melihat ini Milla segera bangkit ingin menyusul namun Kylson langsung menariknya untuk duduk disebelahnya.
"Nyonya Valen selesaikan urusan keluarga anda secara pribadi, inti masalah hari ini adalah apakah anda memilih Milla atau Sofia."
"Tapi Aldevaro akan berbagi mate, apa dia akan mendapat keadilan yang sama?"
"Rundingan ini berakhir, nyonya beri keputusan dalam 3 hari. Saya dan adik saya pamit pulang."
Namun saat keduanya diluar, Milla melihat Aldevaro yang berdiri di taman samping mansion dan dia dengan segera menyusul kearahnya dan menepuk bahu kanannya," apa yang lo pikirkan?"
Aldevaro berbalik dan memeluk tubuh kecil Milla dengan sepihak. Milla terkejut, tapi ia dengan perlahan memeluk tubuh besar Aldevaro dan menepuk punggungnya pelan," jangan nangis, badan lo besar malu sama gue. Gue cewek aja jarang nangis."
Aldevaro diam dan tidak melepaskan pelukan itu selama 2 menit. Milla ikut merasakan perasaan sedih Aldevaro, jadi dia ikutan diam menunggu Aldevaro melepaskan pelukannya.
Hari berikutnya Milla bersiap masuk sekolah setelah kemarin libur, dimeja makan dia melihat dengan jelas bagaimana kakak iparnya yang kewalahan karena morning sick dan tidak bisa makan apa pun. Ia berpikir, kalau dia hamil dimasa depan apa akan sulit seperti itu?
Ting
Ponsel Milla berbunyi dan pesan dari Aldevaro terlihat jelas di layar, Aldevaro terus meminta izin darinya untuk menjemputnya dirumah namun Milla dengan tegas menolak. Kakaknya sedari malam mengatakan kalau dia harus menjaga jarak sementara dulu dari Aldevaro sebelum mendengar keputusan akhir apakah ibu Aldevaro akan memilihnya atau tidak.
Setelah sarapan, Milla bangkit pergi berangkat terlebih dahulu. Namun saat ia diluar pintu ia dengan mata menyipit melihat sebuah roda belakang motor yang menyembul di balik pagarnya yang tinggi.
"Non, ayo segera berangkat. Mobil sudah siap."
"Bentar paman."
Milla melangkahkan kakinya dengan cepat hingga ia sampai di pagar dan menemukan Aldevaro yang berdiri disamping motor tengah melihatnya,"Berangkat."
"Sejak kapan lo disini? Kan gue udah bilang kakak gue nggak ngizinin kita deket dulu."
"Hanya ini."
Milla mempuoutkan bibirnya dan mengatakan ke bodyguard dibelakang kalau dia akan berangkat bersama Aldevaro. Para bodyguard tahu tentang keduanya jadi mereka pamit mundur dan Milla dengan segera dipakaikan helm bogo Aldevaro.
"Kenapa helm-nya beda? Gue pernah lihat Sofia pakai helm pink waktu itu, kenapa sekarang biru? Lo jualan helm juga ya?"
"Khusus buat lo."
"Oh yang ini khusus punya gue dan yang itu punya Sofia?"
"Jangan bahas dia lagi."
"Kenapa?"
Aldevaro diam dan mengangkat tubuh Milla lalu menaikannya di jok belakang motor, Milla memekik terkejut dsn reflek memegang lengan Aldevaro karena motornya bergoyang," hati-hati bego, kalau gue jatuh gimana?"
Cup
"Jangan bicara kasar."
Milla membeku ketika mendapat kecupan bibir yang secara tiba-tiba, namun si pelaku hanya memasang wajah datar dan memakai helm-nya.
"Pegangan."
"Ish, itu first kiss gue."
"Itu juga first kiss gue," ujar Aldevaro sambil tersenyum lalu menjalankan motornya mendadak membuat Milla reflek harus pegangan perutnya," dasar serigala modus."
Sebenarnya jika dengan kecepatan tinggi dan tidak macet maka Milla dapat sampai ke sekolah 10 menit, namun sekarang sudah lebih dari 15 menit mereka belum sampai ke sekolah karena Aldevaro mengendarai motor itu dengan pelan. Milla gemas sendiri, ia terus merecoki Aldevaro agar menambah kecepatan namun alphadom itu tidak mengendarai lebih dari 40 km/perjam," gue mau manfaatin waktu sama lo. Kita nggak bakal telat."
"Modusnya entar-entar aja. Ayo Al lebih cepat, kalau nggak gue nggak mau diboncengin sama lo."
Aldevaro menambahkan kecepatan ke 50 km/jam dan mereka sampai di sekolah pas setelah bel berbunyi," kalau sekali lagi kaya gitu, jangan berharap kalau lo bisa boncengin gue lagi."
Aldevaro hanya diam dan membantu Milla melepaskan helm-nya, namun baru saja ia memegang lengan Milla yang ingin pergi. Tiba-tiba saja Elden datang dan menarik tangan Milla yang satunya," Sekarang giliran gue bukan? Ayo Mill kita ke kelas."
Hati Milla sedikit berdesir dan dengan lembut ia melepas pegangan tangan Aldevaro dan pergi dengan Elden. Mata Aldevaro mendingin, ia pun dengan segera menyusul keduanya dan mengikuti dari belakang.
Semua siswa yang belum memasuki kelas mereka terkejut melihat pemandangan ini, bukannya mate Milla Aldevaro? mengapa Elden yang memegang tangannya? Dan Aldevaro, dia hanya mengikuti dibelakang? ada apa ini?
"El, dilihat orang. Malu gue," bisik Milla namun Elden hanya tersenyum," kenapa malu? Kan kita sudah sah sebagai sepasang mate."
"Ya kan pemikiran orang nggak ada yang tahu, Al jangan dibelakang nanti dikira gue selingkuh didepan lo lagi."
Milla menarik tangan Aldevaro agar berjalan di sampingnya dan ketiga mate yang ditakdirkan itu berjalan berdampingan yang membuat seluruh sekolah gempar. Karena mereka melihat pergelangan lengan Milla yang terbuka dan pergelangan lengan Elden yang tidak tertutupi handband hingga membuktikan kalau Elden adalah mate Milla juga. Milla, mempunyai dua mate.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bar-bar Omega
FantasiHanya sebuah fantasy dan imajinasi. gadis berusia hampir 17 tahun itu seorang omega langka.Bagaimana jika ia masuk sekolah para beta dan alpha?bagaimana kisahnya?