Perasaan paling nyaman adalah ketika melepas bra segera setelah sampai di rumah. Rere melemparkan dalamannya itu ke atas kasur dan ikut merebahkan diri di sana. Ia menghela napas lega sembari memandang langit-langit kamar.
Banyak orang berkata bahwa memiliki dada yang besar merupakan salah satu standar kecantikan. Orang-orang selalu iri melihat ukuran buah dada Rere sejak ia mengalami masa pubertas. Banyak yang bertanya bagaimana caranya Rere bisa mendapatkan dada yang kencang dan menantang seperti itu. Rere tidak pernah tahu jawabannya. Bisa jadi faktor keturunan. Hampir semua wanita di keluarganya memiliki dada yang besar. Dia tidak pernah memilih untuk memiliki dada dengan ukuran 'sempurna' menurut masyarakat. Baginya semua bentuk dan ukuran sama indahnya. Ciptaan tuhan tidak pernah salah.
Kalau boleh jujur, sejak sekolah menengah Rere merasa ukuran dadanya cukup mengganggu. Selain berat dan membuatnya sering sakit punggung, dia juga kerap menjadi sasaran pelecehan oleh teman lelaki baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketika orang-orang iri dengannya dia justru merasa tidak nyaman. Karena itu dulu dia selalu memakai pakaian berukuran satu atau dua tingkat lebih besar daripada ukuran aslinya. Terkadang dia juga memakai jaket tebal sekalipun cuaca panas.
Namun sekarang Rere sudah lebih menerima dirinya. Rere sering mematut tubuh telanjangnya di depan cermin. Dia akui proporsi tubuhnya memang sempurna. Kaki jenjang, lekuk tubuh seperti gitar, dan bokong padat hasil rajin berolahraga. Suaminya nanti benar-benar sangat beruntung.
Setelah puas memandangi dirinya sendiri, Rere beranjak ke kamar mandi. Mengisi bak mandi dengan air hangat kemudian menceburkan bath bomb beraroma buah favoritnya, stroberi. Dirasanya suhu air sudah pas, Rere merendam diri perlahan. Sensasi hangat segera menjalar di sekujur tubuh merilekskan otot-otot tegangnya.
Mandi di malam hari memang tidak disarankan. Namun, di waktu seperti inilah Rere baru bisa memiliki waktu untuk menikmati kemewahan ini. Siapa sih yang bisa tidur nyenyak dengan badan lengket dan bau?
Kamar mandi ini yang menjadi salah satu alasan lain mengapa dirinya ngotot untuk pindah dari kos lamanya. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa suatu hari dia akan memiliki rumah sendiri dengan kamar mandi super mewah. Miliknya sendiri.
Air hangat dan aroma dari buih mandi memanjakan dirinya. Rere memejamkan mata sambil mengusap lembut tubuhnya. Perlahan-lahan ia mengusap dada. Tingkat kekenyalan dan kepadatannya membuat Rere tidak tahan untuk mencengkram lembut tubuhnya sendiri. Ada sensasi dan kenikmatan sendiri ketika ia menyentuh tubuhnya. Matanya yang terpejam mulai membayangkan hal-hal liar. Hal-hal yang hanya bisa disimpannya seorang diri selama ini.
Puncak dadanya menegang. Lenguhan lolos dari bibir tipisnya. Ia memilin putingnya sendiri dengan lihai. Sementara tangannya yang lain mulai bergerak di antara pangkal paha. Jemari lentiknya mengusap bagian sensitif itu hingga dadanya membusung.
Rere tidak bisa menahan desahannya. Jari yang berada di pusat kenikmatan itu bergerak semakin liar di dalamnya. Rere tidak pernah merasakan milik lelaki masuk ke dalam liangnya ini. Dia hanya bisa membayangkan rasanya. Bersama ritme gerakan yang dipelajarinya dari film porno.
"Aghh!" Rere memekik ketika ia sampai di puncak kenikmatanya. Tubuhnya kemudian terkulai lemas. Ada perasaan puas dan sesal setiap kali ia selesai menikmati dirinya sendiri.
"Haruskah aku punya pacar?" gumamnya sambil menatap jemarinya. Perasaan malu selalu menyusul setelahnya. Selagi membasuh badan Rere melamun. Seandainya saja ada laki-laki yang tepat, Rere tidak akan segan menyerahkan keperawanannya. Jauh di pikiran terdalamnya dia sesekali ingin dipuaskan oleh seorang jantan.
. . .
Di sisi dinding yang lain, jemari Jose yang sibuk mengetik di atas keyboard terhenti. Telinganya yang terlalu tajam atau gedung ini memang tidak kedap suara. Jose mendekatkan telinganya ke dinding yang berada di balik meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chillin' Buddy [🔞21+]
Romance[Completed] Rere takut dirinya menjilat ludah sendiri. Dia bilang pria culun itu jauh dari kata tampan apalagi seksi. Nyatanya dia justru tidak bisa mengalihkan pikirannya dari asisten dosen pembimbing sekaligus tetangganya itu. Jose memang culun...