🔞Bab 30

66.4K 1.2K 8
                                    

Rere pikir kejutan yang dijanjikan Jose sedang menunggu di kamarnya atau kamar Jose. Ternyata Jose membawanya kembali ke gedung apartemen hanya untuk mengambil mobil. Jose menolak memberitahukan tujuan mereka dengan alasan kejutan. Sepanjang jalan Rere merasa bosan dan menjadi semakin tidak sabaran. Ia terus membombardir Jose dengan pertanyaan 'Kemana?' dan 'Kapan sampai?'. Jose sekuat mungkin menahan diri untuk tidak membungkam bibir bawelnya itu dengan bibirnya.

Yang pasti mereka telah menempuh dua jam perjalanan melalui tol. Wajah Rere yang tadinya mengantuk langsung menjadi segar ketika ia mobil memasuki area penginapan dengan pemandangan pegunungan dan perkebunan teh yang asri.

"Kita staycation di sini??" tanyanya kegirangan.

"Yeup, 2 malam," sahut Jose sambil menyeret dua koper kecil masuk ke dalam kamar. Rere langsung bersorak, menari dan melompat ke sana kemari persis seperti anak kecil. Rere memeriksa segala sisi kamar. Dari kamar mandi hingga balkon. Jose hanya bisa bergeleng dan tersenyum maklum melihat kelakuan Rere.

"Ada kolamnya!!" pekik Rere ketika menemukan kolam pribadi di dalam kamar mereka. Saat Jose sibuk merapikan barang-barang mereka di lemari, Rere menarik tangannya.

"Aku belum selesai," protes Jose.

"Ih, nggak usah pikirin itu dulu, let's enjoy our time." Rere menaruh kedua tangan Jose di pinggul dan kedua tangannya sendiri di pundak Jose. Entah sejak kapan musik romantis mengalun dari ponsel Jose yang tergeletak di atas meja.

Tubuh mereka bergerak secara natural mengikuti alunan lagu. Meski gerakan Jose sedikit kaku, setidaknya dirinya berhasil untuk tidak menginjak kaki Rere. Jose memutar tubuh kekasihnya dan menangkapnya dalam dekapan. Jarak antara tubuh mereka semakin tipis. Keduanya saling bertukar tatap. Rere dengan lembut menyentuh wajah prianya. Tidak pernah sekalipun dulu dipikirannya akan berakhir memuja laki-laki kikuk yang hampir terjengkal di depan kelas. Sedangkan sekarang, aroma tubuh laki-laki itu saja sudah cukup menjadi alasan untuk dirinya membuka kaki.

Jose menggenggam tangan Rere yang ada di wajahnya. Kemudian mengecup telapak tangan itu dan menghirup aromanya. Walau selama ini ia selalu ada di samping Rere, tetap saja ia selalu merindukan sentuhan gadis itu. Sentuhannya, suaranya, rintihannya saat berada dalam kungkungan tubuhnya. Jose bahkan sampai terbawa mimpi.

"I miss you," bisiknya seduktif sembari jemarinya mengangkat dagu Rere.

"I'm here," sahut Rere. Jose bergeleng.

"No, i MISS you," Jose menekankan dengan suara yang sangat dalam dan membuat Rere tergelitik. Jose menyentuh bibir ranum gadisnya tanpa memutus tatapan intens mereka. Kepala Jose mendekat dan Rere otomatis memejamkan mata. Seperti dua kutub magnet, sepasang bibir itu pun saling menyatu.

Jose melepaskan kacamatanya yang mengganjal jarak. Kecupan singkat yang dilanjutkan dengan hisapan dan tekanan penuh hasrat. Rere melingkarkan tangannya di leher Jose dan menekan tengkuk pria itu agar ciuman mereka semakin dalam.

Daftar putar musik yang dipilih Rere sepertinya sengaja untuk mendukung suasana. Semakin intens musik, semakin intens juga ciuman mereka. Dengan satu tangan ia mengangkat tubuh Rere dalam gendongannya. Jose terus melangkah dan menyudutkan tubuh Rere di dinding terdekat.

Kedua kaki Rere melingkar di pinggangnya. Ciuman Jose bergerak ke sekitar telinga dan leher Rere sementara tangannya meremas dada Rere yang membusung menantang.

Lenguhan mulai terdengar dari mulut Rere. Ia menyelipkan jemarinya di antara surai tebal Jose. Dadanya semakin membusung tatkala Jose meremasnya dengan kuat. Dalam hitungan detik Jose telah membuka kancing kemejanya. Dengan tidak sabar pria itu mengeluarkan sepasang gundukan itu dari pelindungnya.

Chillin' Buddy [🔞21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang