FZ-18

303 98 21
                                    

TWICE - BE AS ONE


Kini senja berganti malam, jutaan bintang hadir untuk menghiasi langit. Dihalaman belakang sebuah rumah megah, terlihat seorang laki-laki yang betah duduk berlama-lama disana hanya untuk menatap lekat bintang yang terang nan kelap-kelip.

Baginya, mengingat masa lalu adalah hal yang paling bahagia saat laki-laki itu duduk seorang diri, masa-masa indah saat bermain bersama gadis kecil berukuran gendut itu selalu saja disimpan dalam memorinya.

Dan yang paling laki-laki itu ingat sampai sekarang adalah ketika Sana kecil memintanya untuk menggapai bintang untuknya, Sekilas bayangan itu muncul diingatannya.


"Dubu, dubu? Kalau besal nanti, kamu ambilin bintang buat sha-sha ya?" Ucap sana kecil

Dahyun kecilpun mengi-iyakan, mereka sama masih kanak-kanak dan pada saat itu dahyun kecil percaya kalau bisa menggapai bintang untuk Sana kecil

"Hahaha kalau diingat-ingat kita dulu itu sama-sama bodoh ya san" gumamnya dahyun sedikit tertawa

Mengapa tidak sekarang Dahyun berkata seperti itu, Dahyun kecil dan Sana keci fikir jika mereka dewasa nanti maka otomatis mereka akan tumbuh tinggi jadi untuk menggapai bintang bukanlah hal yang mustahil.

"Tapi dubu, Sha mau bintang yang itu" tunjuk sana kecil kearah bintang yang paling terang di langit

"Iya nanti waktu besal dubu ambilin buat sha bintang yang paling telang itu, tapi sha jangan kasih buat olang lain ya?"

Sana mengangguk iya sambil terus terus tersenyum.


Dahyun tersenyum ketika mengingat itu semua, pandangannya kembali menuju keatas langit "Maaf, Aku tidak bisa menepati janjiku untuk menggapai bintang yang paling terang itu san, tapi aku berjanji akan selalu menjadi bintang untukmu"

Tapi saat ini Dahyun tau, jika ia itu bintang maka Sana adalah langit malam, dan disisi lain Mark bisa disebut juga sebagai bulan. Pada dasarnya bintang tidak pernah meninggalkan langit malam, walau ia tau kalau langit malam jatuh cinta pada bulan.

"Ekhemm"

Dahyun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang berdehem "Uh daddy, mommy" ucapnya lalu merubah pandangannya kedepan lagi

Suho dan jisoo mulai duduk dikursi yang berada disamping dahyun, jisoo sendiri tau kalau anaknya pasti sedang tidak baik-baik saja. Setau jisoo kalau dahyun sedang bersedih ia selalu menyendiri dihalaman belakang sambil menatap bintang.

"Anak mommy kenapa hayo? Pasti lagi galau ya? Ayo cerita sama mommy" ucap jisoo lalu menggenggam tangan anaknya

"Dahyun gapapa kok mom, cuma lagi capek aja makanya dahyun duduk disini untuk menatap bintang"

Sebagaimana dahyun menyembunyikannya tetap saja jisoo tau kalau dahyun berbohong, namun jisoo tidak ingin membahasnya lagi jadi ia mencoba membuka pembahasan lain "Gimana waktu dipantai? Pasti matanya jelalatan ya liat cewe-cewe buka aurat"

"Heh.. Itu mah daddy, gak bisa liat cewe pake bikini langsung melongo" dahyun melihat kearah Suho sekilas lalu melihat jisoo

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang